Beda Negara, Beda Cara Dagangnya
Saya bukan orang yang fanatik belanja . Tapi berhubung sodara-sodara saya banyak banget, mau ga mau sayasmesti pergi ke pasar buat beli oleh-oleh. Apalagi sekarang saya buka usaha jastipan.
Beda negara, ternyata beda juga cara menjualnya. Walaupun intinya sebenernya sama, yakni mau ngerayu calon pembeli agar membeli dagangan mereka.
Orang Turki yang paling jago soal rayu merayu ini. Di awal mereka nggak akan ngasih harga atau nawarin barang. Si calon pembeli malah diajak masuk toko, dikasi Turkish Delight (manisan khas Turki), minuman teh apel yang enak banget, diajak ngobrol. Kalau ngeliat si pembeli udah suka ama mereka, baru deh mereka nawarin barang-barang mereka. Nah, karena calon pembeli merasa nggak enak, karena udah dikasih macem-macem, biasanya mereka akan beli.
Agak beda dengan di Jordan. Di sini, si pemilik toko juga akan menyuguhkan teh, kalau udah membeli dagangan mereka. Beli dua tempelan kulkas aja, bakal dapet teh yang enak dan hangat.
Beda lagi dengan penjual di Kamboja. Di negara Indochina ini, si penjual akan berpura-pura butuh uang untuk menghidupi keluarganya. Biar calon pembeli kesian. Mereka akan bilang “please, more money. I should bring some money for my family” dengan muka melas banget.
Penjual Jepang paling fair dan jujur menurut saya. Saya pernah mau beli Tokyo Banana, tapi tidak diperbolehkan oleh penjualnya. “No muslim,” katanya sambil menunjukkan produk lain. Bukan rasis, mereka itu ternyata tau kalau produk itu mengandung gelatin yang haram buat muslim. Padahal saat itu, saya mau beli 20 buah, lho!
Sementara di China, penjualnya paling sadis. Udah mukanya jutek, ngasih harganya juga nggak kira-kira. Kalau kita nawar, mereka jawab dengan galak dan mata mendelik. Kata-kata yang paling sering dilontarkan mereka adalah “Are you crazy? This is cheap!!” (padahal mahal setengah mati). Atau “My boss will kill me if you pay me with that price” (padahal itu toko punya dia sendiri). Atau yang paling baik ngomongnya gini, “Are you kidding?”.
Situ yang becanda, ngasih harga ga kira-kira.
0 Comments
Faustina Martha
Kalo nawar kebangetan di Pasar Namdaemun, Korea…. Nanti si Ahjumma nya teriak: This is made in korea not China
rahma
Wkwk…untung ga diomelin kayak di CIna ye
Rina
bener juga, tapi di cina belum pernah digituin, soalnya saya ga belanja2 memang disana, sering ditipu sih, jadi malas nawar
rahma
Hahaha…barang di Cina murah-murah sebeneranya, asal berani nawar 😀