“Shiawasena kazoku wa hayaku kuru tengokudesu“.
Begitu bunyi pepatah Jepang yang tergantung di dinding kayu gassho-zukuri, rumah tradisional Shirakawago yang konon sudah dibangun sejak tahun 1800an. Menurut si pemilik rumah, tulisan itu berarti keluarga adalah anugerah terindah yang dimiliki seseorang, maka, bahagiakanlah keluargamu.
Pepatah itu menghapus kekesalan saya karena hujan yang turun tanpa ampun dan mengingatkan saya akan tujuan utama saya ke sana: mewujudkan impian mama berkunjung ke Shirakawago. Ya, sejak menonton tayangan soal Shirakawago di salah satu stasiun televisi internasional, Mama jadi terobsesi ke sana.
Ada dua bandara di Tokyo, Haneda dan Narita. Umumnya, Airasia akan mendarat di Haneda sementara Japan Airlines dan Garuda akan mendarat di Narita. Untuk ANA, ada pilihan mendarat di Haneda ataupun Narita. Bagaimana cara menuju kota dari Narita?
Bersama ibu dan adik, saya kembali mengunjungi Jepang. Kali ini rute yang saya jalani adalah Tokyo-Kanazawa-Shirakawago-Kyoto dan kemudian kembali ke Tokyo. Dari […]
Itenerary Jepang ini saya buat waktu backpacker ke Jepang kedua kalinya. Kali ini, saya bersama ibu dan adik saya. Karena datang bersama ibu saya itulah, itenerary Jepang ini saya buat agak santai dan tidak terlalu padat. Biar beliau tak terlalu letih.
Kali pertama berkunjung ke Jepang, saya sulit menemukan restoran dengan makanan halal di Jepang. Alhasil, saya dulu cuma mengandalkan onigiri berisi telur […]