Reverse Vending Machine BSI: Memanen Kebaikan untuk Lingkungan

Selepas makan siang, Agni bergegas menuju lobi belakang Wisma Mandiri 1 yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Di tangannya ada dua buah botol air mineral yang telah kosong.

“Botolnya mau dimasukin ke vending machine“, tuturnya sambil menunjuk ke sebuah mesin berwarna hijau yang terletak di sebelah meja satpam.

Ya, Agni ternyata menuju sebuah vanding machine yang sejak Juli 2021 diletakkan di sana. Namun ini bukan sembarang vending mechine. Ini adalah Reverse Vending Machine (RVM) milik Bank Syariah Indonesia yang melayani penukaran botol plastik bekas menjadi saldo BSI.

Sambil memasukkan botol ke lubang yang disediakan Agni bercerita, “Dulu waktu kuliah di Belanda, saya sering pakai mesin begini. Pas tau ada di Indonesia, deket kantor pula, saya coba terus deh” tukas wanita berambut sebahu yang bekerja di daerah Sabang ini.

Reverse Vending Machine (RVM) di lobi belakang Wisma Mandiri 1

Tukar Botol Dapat Poin

Ternyata, Reverse Vending Machine (RVM) BSI yang ada di Wisma Mandiri ini bukan satu-satunya. Mengutip Kompas.com, Senin (9/1/2023), SVP Corporate Secretary BSI Gunawan Arif Hartoyo mengatakan, Bank Syariah Indonesia bekerja sama dengan Plasticpay telah menyebar reverese vending machine di Bali dan Jabotabek.

Awalnya, BSI menempatkan satu RVM di Gedung BSI Wisma Mandiri 1, tempat Agni tadi memasukkan botol bekasnya. Kemudian BSI menambah jumlah RVM di berbagai titik di Jabodetabek dan Bali hingga sekarang ada 25 unit yang tersebar.

Di Jakarta, selain di Gedung BSI Wisma Mandiri 1, Reverse Vending Machine ini ada juga di Mal Grand Indonesia. Pada tahun 2023, BSI bersama rencananya akan menambah 25 unit RVM lagi, hingga total akan ada 50 RVM di seluruh Indonesia.

Masyarakat yang menyetor sampah botol plastik, seperti Agni tadi, akan mendapatkan 56 poin (setara Rp56) untuk setiap satu botol plastik 600 ml. Poin tersebut dapat langsung dikonversi menjadi saldo tabungan BSI, namun mesti menjadi nasabah BSI terlebih dahulu.

Sampah botol plastik yang terkumpul di RVM tadi kemudian didaur ulang menjadi serat stapel buatan/recycled Polyester Staple Fiber (re-PSF) dan diolah menjadi berbagai macam seperti tas laptop, pelindung ponsel, sajadah, topi, sepatu, goodie bag, dan lainnya, dengan menggandeng UMKM terkait.

Reverse Vending Machine (RVM) di salah satu tempat di Bali. Sumber; BSI

Populer di Eropa, Baru di Indonesia

Seperti halnya yang diceritakan Agni, Reverse Vending Machine (RVM) ini merupakan barang yang tak asing di negara Eropa. Di Norwegia, ada 3700 RVM tersebar di seluruh wilayahnya dan ada lebih dari 100 stasiun kereta dan bus yang menyediakan mesin ini.

Di Belanda, salah satu negara Eropa yang amat peduli dengan lingkungan, RVM bisa ditemui di stasiun, supermarket, atau tempat-tempat publik lainnya. Salah satunya di supermarket Albert Heijin, jaringan supermarket terbesar di Belanda.

“Di Belanda kan orang peduli banget ama lingkungan ya, jadi saya terpengaruh. Nah, sekalian aja saya masukin ke RVM. Lumayan, sekali masuk bisa dapat sekitar 0.25 euro atau 4000 rupiah,” cerita Agni.

Walaupun saldo yang diperoleh Agni di RVM BSI di Indonesia tidak sebanyak di Belanda, ia mengaku tak terlalu peduli. “Yang penting ngebangun kebiasaan. Kalau udah biasa, lama-lama kayak ga enak aja kalau buang botol plastik di tempat sampah. Kayak merasa berdosa, gitu deh,” akunya sambil tertawa.

Agni, yang diamini geng makan siangnya, juga mengapresiasi Bank Syariah Mandiri yang telah memulai menyediakan RVM ini. “Buat masa depan!” tutur mereka kompak.

Mengapa Sampah Botol Plastik?

Sumber: https://quinterecycling.org/

Melihat reverse vending machine ini saya jadi bertanya-tanya, mengapa BSI ikut serta dalam kampanye limbah daur ulang botol plastik ini?

Saya mencari tahu di laman resmi BSI. Di sana tertulis bahwa tujuan BSI membuat RVM ini sebagai wujud melaksanakan maqoshid syariah rahmatan lil alamin. Apa itu?

Dosen magister ekonomi syariah saya dulu menjelaskan, maqoshid syariah rahmatan lil alamin ini berarti bahwa salah satu tujuan syariah umat muslim di dunia ini adalah bermanfaat dan menjadi rahmat bagi alam dan lingkungan sekitarnya. Inilah yang coba dilakukan oleh BSI melalui pemanfaatan limbah botol plastik.

Memang, sampah plastik, khususnya sampah botol, menjadi PR dan masalah besar untuk bangsa Indonesia. Data dari Indonesia National Plaztic Action Partnership yang dirilis April 2020 menyebutkan bahwa setiap tahun Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik, yang termasuk di dalamnya sampah botol kemasan.

Saya coba membayangkan. Jika 1 gajah Asia rata-rata memiliki berat 6 ton, maka sampah plastik yang dihasilkan per tahunnya sama dengan 1 juta gajah. Wow, banyak!

Fakta lainnya yang cukup mencengangkan adalah Indonesia tercatat sebagai negara nomor dua penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia.

Selain itu botol plastik bisa menjadi ancaman terhadap bencana lingkungan, karena proses penguraian botol plastik bisa memakan waktu 450 sampai 1.000 tahun.

Memanen Kebaikan

Walaupun masih tergolong “baru” dan belum terlalu populer, hingga akhir 2022, RVM BSI ini telah menimbulkan hasil baik untuk lingkungan yang tumbuh seimbang berkelanjutan.

Dikutip dari Kompas.com (12/01/2023), hingga Desember 2022, telah terkumpul 2.376 kilogram sampah botol plastik atau setara dengan 134.166 botol plastik.

RVM ini juga telah membantu mengurangi emisi karbon sebanyak 9.257.446 gram dan tercatat lebih dari 600 barang daur ulang telah diproduksi oleh UMKM yang bekerja sama dengan BSI.

Sumber: dok. pibadi

“Semoga ke depannya makin banyak mesin daur ulang sampah kayak gini,” harap Agni, yang berjanji akan mengajak kawan-kawannya untuk memasukkan botol bekas ke sini.

Senada dengan Agni, kawan saya mengatakan bahwa keberadaan Reverse Vending Machine (RVM) seperti ini cukup baik, walau harus disertai dengan literasi dan peningkatan kesadaran untuk mengurangi penggunaan botol plastik.

“Dan diperbanyak lokasinya. Bukan hanya di mal atau kantor. Di masjid juga disediakan seperti ini,” tukasnya.

Saya setuju seratus persen. Masjid.

Di masjid, sebagai base muslim, keberadaan Reverse Vending Machine tentu akan sangat sesuai karena selain bisa mengajarkan umat muslim untuk mencintai lingkungan, juga untuk memperlihatkan peran BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

Peran Lain BSI untuk Lingkungan dan Ekonomi Hijau

Omong-omong soal peran BSI terhadap lingkungan, selain menyediakan RVM, BSI juga mengimplementasikan ekonomi hijau dengan pembiayaan berkelanjutan senilai Rp51,03 triliun, penyaluran dana CSR berprinsip 3P ke berbagai sektor senilai Rp84,1 miliar, pemasangan solar panel di kantor cabang BSI, desa binaan BSI, dan masjid pedalaman NTT.

Desa Purwabakti, salah satu desa binaan BSI. Sumber foto: BSI

Program Desa Binaan BSI

BSI membuat program Desa binaan BSI terdiri dari beberapa program usaha yang dikelola oleh warga setempat. Program pembinaan usaha ini berupa pertanian, perikanan, peternakan kambing dan domba, peternakan sapi, budidaya kopi serta pengembangan ekowisata.

Desa binaan BSI terdapat di 12 provinsi, 22 kabupaten, dan 24 desa yang tersebar dari Aceh hingga Sulawesi, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 1.600 kepala keluarga. Salah satunya adalah Desa Purwabakti, Kabupaten Bogor.

Di desa ini, BSI membantu mengembangkan sumber daya pertanian padi sehingga nantinya mampu menjadi daerah yang menjadi sentra padi di wilayah Kabupaten Bogor.

Program Desa Berdaya BSI

BSI juga membuat Desa Berdaya di Meunasah Asan Aceh Timur. Hasil tambak bandeng seluas 200 Ha di Desa Meunasah Asan mencapai 60 ton dan mampu menembus pasar ekspor ke Korea Selatan dan Jepang.

Dengan adanya pendampingan program bersama BSI, ditargetkan periode produksi menjadi 3 kali setahun dari semula hanya 1 kali dalam setahun. 

Program Penanaman Pohon Bakau

Selain dua program di atas, sebagai bentuk komitmennya turut serta mewujudkan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, BSI juga melakukan penanaman 20.000 pohon bakau di Kedonganan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Dengan adanya RVM dan berbagai program BSI di bidang lingkungan ini, keberadaan BSI di Indonesia akan memberikan manfaat tidak hanya untuk kemajuan ekonomi syariah, tetapi juga untuk masyarakat dan alam sekitar.

Sumber:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/12/073000265/lokasi-dan-cara-tukar-botol-bekas-jadi-e-money?page=all

https://www.bankbsi.co.id/news-update/berita/bsi-dorong-desa-binaan-di-bogor-jadi-desa-sentra-padi

https://www.bankbsi.co.id/news-update/berita/desa-binaan-bsi-di-meunasah-asan-aceh-ekspor-perdana-60-ton-bandeng-ke-korsel-dan-jepang

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!