Begini Cara Cek Berita Hoax

Cara Cek Berita Hoax

Vaksin Covid bisa menyebabkan logam menempel di kulit. Covid bisa sembuh dengan makan bawang putih 30 siung. Covid ini konspirasi nakes biar dapat uang gede dari hasil merawat pasien.

~hoax

Pernah denger berita begitu? Pasti pernah, karena berita macam ini beredar di mana-mana, terutama di media sosial. Apalagi kalau mengecek isi grup whatsapp Mama, yang terdiri dari para orang tua dan pensiunan yang sedang menikmati masa mudanya. Kalau dibuka, hampir separuh isinya adalah berita-berita yang tidak jelas alias hoax.

Untung, Mama punya anak-anak yang paham soal berita mana yang asli. Dan untungnya lagi, Mama selalu bertanya apakah berita itu benar atau salah, sebelum mempercayainya. Walau kadang, ia masih percaya pada berita itu dengan alasan, “ini yang kirim ke grup lulusan S2 lho, pasti paham mana yang asli dan palsu.” Atau “ini ada situsnya tampilannya, pasti bener.”

Benarkah begitu?

Pastinya tidak. Kominfo menyebutkan ada 900 lebih situs yang menyebarkan hoax alias berita palsu. Apa tujuannya? Banyak. Bisa jadi mereka memang dibayar melakukan itu untuk menimbulkan propaganda dan keresahan di masyarakat.

Bisa juga mereka melakukan itu untuk click bait, membuat judul bombastis yang memancing minat dengan tujuan agar banyak yang berkunjung ke situs mereka. Atau bisa juga karena adanya jurnalisme yang lemah, sehingga fakta yang ada tidak tersampaikan dengan baik.

***

Beruntungnya saya, seminggu yang lalu saya mendapat pelatihan dari Tempo Institute soal cara mencari fakta dari sebuah situs berita ataupun foto. Begini caranya.

Cara Mengecek Situs Asli atau Palsu

Lalu apa yang mesti dilakukan kalau mendapati suatu berita bombastis dari sebuah situs? Jangan langsung percaya, cek terlebih dahulu kebenaran situs tersebut. Kalau situs tersebut ternyata situs abal-abal, otomatis berita yang ada di sana adalah berita hoax.

Gimana caranya?

  • Cek alamat situsnya. Apakah alamat yang digunakan menggunakan alamat resmi atau situs gratisan seperti blogspot atau wordpress.com.
  • Cek data perusahaan media di Dewan Pers. Media yang resmi pasti terdaftar di Dewan Pers.
  • Cek detail visual situs tersebut. Kadang, ada situs yang meniru situs media resmi, sehingga secara sepintas yang membaca mengira itu adalah media asli.
  • Waspada bila terlalu banyak iklan karena biasanya mereka hanya mengejar AdSense.
  • Bandingkan ciri-ciri pakem media mainstream.
  • Cek About Us. Media terpercaya akan memberikan berbagai informasi tentang identitas mereka dengan jelas pada menu ini. Misalnya saja alamat kantor, para dewan redaksi dan lain sebagainya.  Sementara media abal-abal yang sering menampilkan hoaks tidak ada informasi tentang about us ini.
  • Waspada dengan judul judul sensasional. Baca beritanya sampai selesai. Jangan cuma baca judul lalu komen di medsos.
  • Verifikasi lagi berita tersebut ke situs media mainstream. Biasanya akan ada berita serupa di media lain jika memang berita itu benar.

Gunakan tambahan “IN SITE” pada kolom pencarian untuk mengecek situs sebenarnya dari suatu berita.

Cara Mengecek Keaslian Foto

Selain berita hoax yang bersumber dari situs abal-abal, banyak hoax yang bentuknya berupa foto yang ditambahi keterangan. Kebanyakan, keterangan fotonya tidak sesuai dengan fotonya ataupun bisa jadi fotonya telah diedit.

  • Untuk memverifikasi foto, perhatikan tanda-tanda khusus yang bisa diidentifikasi antara lain nama gedung, toko, bentuk bangunan, plat nomor kendaraan, nama jalan, huruf-huruf yang menandakan bahasa, tugu atau monumen, dan bentuk jalan. Ini saya paling suka, karena mirip detektif.
  • Atau gunakan tools untuk memverifikasi foto. Antara lain. Reverse Image dari Google, Yandex, Tineeye, atau Bing.com bisa digunakan untuk mencari unggahan foto pertama pada sebuah situs. Saya paling suka pakai sih pake Tineeye, karena langsung semua situs lain (seperti google, Yandex, dan Big) keluar secara bersamaan.
Gunakan tools ini pada google untuk mencari foto. Sumber: Tempo Institute
Sumber; Tempo Institute

Saya kasih contoh ya. Ini bukan foto hoax, tapi saya mau kasih contoh gimana mengidentifikasi sebuah foto bedasarkan tanda khusus. Bisa saja foto ini ditambahi narasi tentang China padahal ini berada di Manhattan, New York. Dari mana taunya? Dari plang Big Wong yang merupakan restoran China terkena di Chinatown di New York.

sumber: www.brickunderground.com

Cara Cek Keaslian Video

Selain foto, yang banyak beredar di WA Group ada video yang kemudian ditambahi narasi yang berisi propaganda. Misalnya saja pada akhir Januari beredar video yang diklaim suasana pasar hewan di Wuhan, yang dianggap sebagai asal-usul menyebarnya virus Corona jenis baru. Padahal kalau dicek pada detik ke-15, terlihat papan nama kantor yang tertulis “Kantor Pasar Langowan”. Setelah ditelusuri di Google, Pasar Langowan ternyata terletak di Tomohon, Sulawesi Utara.

Jadi apa yang bisa dilakukan?

  • Tonton dan dengarkan video tersebut sampai habis, jangan lihat judul, tonton di awal, lalu ambil kesimpulan dan percaya dengan narasi yang dituliskan di sana.
  • .Carilah petunjuk di dalam video seperti bentuk bangunan, rambu-rambu jalan, plat nomor kendaraan, nama-nama jalan, nama-nama bangunan, dan lain-lain. Dengarkan juga audionya, terkait bahasa,  obrolan orang-orang dalam video atau dialeknya. Misalnya video yang saya sebutkan di atas, ternyata ada nama plang kantor dan itu bisa jadi petunjuk
Seru kan….Mirip detektif ya

Cek Fakta Kesehatan

Nah, sekarang ini yang banyak beredar adalah hoax soal Covid. Ya ampun, sampe pusing saya bacanya. Untunglah, di keluarga saya banyak nakes dan epidemolog yang paham soal kesehatan. Bisa saya tanya-tanya kebenaran berita itu.

Apa sih dampak menyebarnya berita hoax soal kesehatan ini? Banyak. Berita hoax bisa menyebabkan kebingungan dan kepanikan di masyarakat. Bisa juga membuat ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, otoritas kesehatan serta ilmu pengetahuan seperti halnya berita soal nakes yang meng-covid-kan orang supaya dapat bayaran besar dari pemerintah.

Dan ujung-ujungnya, berita ini membuat orang jadi terdemotivasi untuk mengikuti perilaku protektif yang direkomendasikan yang ujung-ujungnya membahayakan kesehatan, lingkungan, bahkan sampai menimbulkan risiko kematian.

Lalu mesti gimana?

Sumber: Tempo Institute
  • Cek sumber aslinya. Cek siapa yang membagikan informasi dan darimana mereka mendapatkan informasi tersebut. Bahkan, jika informasi tersebut berasal dari teman atau keluarga, tetap periksa sumbernya. 
  • Jangan hanya baca judulnya. Judul mungkin sengaja dibuat sensasional atau provokatif untuk mendapatkan jumlah klik yang tinggi.  
  • Identifikasi penulis. Telusuri nama penulis secara online untuk melihat apakah penulis adalah seseorang yang nyata dan kredibel. 
  • Cek tanggal. Periksa apakah informasi tersebut merupakan informasi terbaru, apakah sudah up to date dan relevan dengan kejadian terkini. Periksa apakah judul, gambar atau statistik yang digunakan sesuai konteks. 
  • Cek bukti pendukung lain. Cerita yang kredibel mendukung klaim dengan fakta. 
  • Cek bias. Pikirkan bahwa bias pribadi Anda akan mempengaruhi penilaian Anda terhadap hal yang dapat dipercaya atau tidak.  
  • Cek di sumber referensi yang terpercaya seperti website resmi institusi atau organisasi (Badan Kesehatan Dunia/WHO, Pusat Pencegahan dan Pengandalian Penyakit AS/CDC, Kementerian Kesehatan, Badan POM, Ikatan Dokter Indonesia/IDI, Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia/IAKMI)
Cara Cek Berita Hoax
Kalau mau lebih mendalam, bisa cek di jurnal kesehatan ilmiah. Tapi agak ribet sih memang, berasa lagi bikin tesis.
Sumber: Tempo Institute

Cari di Organisasi Pemeriksa Fakta

Kalau nggak mau susah melakukan langkah-langkah di atas, kita bisa lho mencari berita itu hoax atau tidak dengan mengunjungi situs-situs yang tergabung dalam organisasi pemeriksa fakta baik dalam lingkup nasional, seperti Cek Fakta Tempo, Liputan 6 atau media nasional lainnya maupun pemeriksa fakta internasional seperti AFP factcheck, danWashington Post factcheckers. 

Intinya sih, jangan gampang terpedaya berita hoax. Saring sebelum sharing

27 Comments

  • Cindy Vania

    Waaahh… berarti sekarang selain yg chat dan web, gambar dan video bisa dicek keasliannya juga ya mbak!

    Semakin mudah untuk cek2 keaslian boar ga gampang termakan hoax yaa

  • Efa Butar butar

    Saring sebelum sharing. Bener banget ini. Sebisa mungkin, anak juga ikut andil buat lurusin berita yang ditangkap orang tua dengan pemaknaan yang sama. Untungnya orang tua bukan yang mau nelan informasi begitu aja sih, kalau ada informasi yang dia ngga yakin, selaluuuu banget nanya anaknya dulu. Hhihii

  • Renayku

    Wah bener bgt. Zaman now banyak bgt hoax bertebaran. Btw, aku kira itu gambar di china eh ga tau di New York ya. Emg kudu lebih jeli deh menilik keaslian berita.

  • Akarui Cha

    Nah sepakat, saring sebelum sharing.

    Kadang berasa banget kalau hoakx ini juga turut memecah belah. Termasuk di masa pandemi seperti saat ini. Masih saja banyak pihak yang menyebut pandemi ini sebagai konspirasi.

    Padahal banyak fakta yang sudah dihadirkan oleh berbagai tim cek fakta. Sayangnya nggak semua orang kritis untuk mencari tahu lebih lanjut.

  • Ririn Wandes Melalak Cantik

    Selama pandemi ini makin ngeri aja deh berita hoax ya,ada aja berita yang bisa menjerumuskan ke hal salah. Sebagai masyarakat tentu harus cerdas nih untuk tau cara cek berita hoax. Nantinya saya infoin juga deh ke saudara di grup wa agar tidak mudah termakan hoax jaman now.

  • Ghina

    Benar sekali mbak, tahu tentang cara mendeteksi berita hoax itu menurutku keren banget. macam detektif emang ya. Jadi perlu banget ini banyak orang tahu cara-caranya. Terutama para orang tua, emang tingkat pendidikan nggak bisa jadi ukuran percaya nggak percaya hoax ya

  • nchie hanie

    Huhuuuu, makin gencar aja sekarang yang nyebarin hoax apalagi di WAG, terutama WAG keluarga, udah tak edukasi tetep aja ga paham, seperti biasa ingin menjadi penyebar yang terupdate. Seruuuuu kaan , menggemaskaan. Akhirnya ku keluar, lebih aman .
    Setuju banget, bener2 diperluas wawasan kita buat kebenarannya berita hoax.
    Makasih sharingnya yaaa.

  • Raja Lubis

    Hoax ini bertebaran di media sosial entah disengaja atau bagaimana polanya, entahlah. Tapi saya sendiri memang sering mengabaikan jika berita viral dari influencer secara tiba-tiba yang didukung oleh akun-akun baru netas. Jadi paling aman sebetulnya ketika melihat suatu berita yang dicurigai Hoax, pakai cara ‘Stop, Berhenti di Kamu’. Jangan terlalu nafsu untuk ikut menyebarluaskan walau sekadar retweet misalnya.

  • Ina Tanaya

    Berita hoax bertebaran di media sosial.Sebagai pengguna internet, medsos, kita harus smart dengan memahami mana hoax mana bukan. Belajar literasi digital supaya tak tergelincir dalam lautan hoax.

  • Maria Soemitro

    baru aja saya lihat silang pendapat di TV One tentang Invermectin yang jelas jelas belum selesai uji klinisnya, eh udah diproduksi besar-besaran, malah Invermectin masuk kelompok obat merah yang gak boleh dibeli umum

    Mentang-mentang Menteri yang ngomong terus dipercaya?

    Llha kalau Menteri emangnya pasti gak percaya hoaks 😀 😀

  • Marantina

    Hoax sudah semakin merajalela nih. Bukan cuman orang yang udah tua aja yang kemakan hoax, kadang anak muda juga padahal udah banyak situs buat ngecek berita hoax kaya gini ya..

  • Fanny_dcatqueen

    Aku sampe kluar Dr grub wa yg membernya suka nyebarin hoax gini mba. Lagi pandemi gini, siapa yg stress , tp dengan membaca berita yg ternyata malah hoax malah bikin imun tubuh turun saking depresi baca berita yg beredar.

    Aku skr kalo mau cari update informasi, buka lgs websitenya yg udh terpercaya lah.

    Tapi aku JD tahu juga nih, cara mencek keaslian foto dari tulisan mba :D. Bisa aku coba ntr kalo dpt foto2 mencurigakan yg kuatir di edit.

    • Vicky Laurentina

      Aku juga keluar dari banyak sekali grup WA karena anggota-anggota grup itu demen banget bagi-bagi foto hoax. Termasuk dari grup WA keluargaku sendiri.

      Mau diedukasi pun susah, karena kebanyakan yang demen share hoax itu lansia-lansia yang sudah keras kepala dan berdalih “Nggak tau, share dari grup sebelah..” atau “Kamu masih kecil, jangan membetulkan orang tua..”

  • Endah Kurnia Wirawati

    Memang jaman sekarang wajib cek and ricek bolak-balik setiap informasi yang kita terima ya. Biar gak kemakan hoax. Apalagi itu hoax tentang covid banyak bener dah. Saya sampai harus bolak-balik ngasih tahu orangtua saya yang sering terima informasi aneh-aneh di grup WA-nya, mana berita hoax, mana yang info valid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!