Berburu Lady Aurora di Rusia
“We will landing shortly in Murmansk. Please fasten your seat belt, open your window sheet, put back your tables, and sit upright. And don’t forget to use your gloves. Its minus 16 degrees outside”
Begitu pengumuman awak kabin kepada kami, para penumpang Siberian Airways yang mendarat di bandara Murmansk, Rusia. Pengumuman yang berbeda dengan yang saya pernah dengar sebelumnya karena ada embel-embel diminta mengenakan sarung tangan.
Cuaca di Murmanks dini hari itu memang cukup dingin; minus enam belas derajat celcius. Padahal saat itu sudah masuk bulan Maret, bulan yang cukup “hangat” menurut orang-orang setempat. Namun badai salju yang datang lagi semalam membuat suhu menurun lagi.
Begitu turun dari pesawat, saya melongo, takjub dengan kecilnya ruang kedatangan di bandara ini. Setelah landasan, hanya ada ruang pengambilan bagasi berukuran sekitar 6m x 5m dengan satu belt, lalu setelah itu langsung ada pintu keluar ke jalan. Cuma segitu.
Petugasnya pun cuma dua, petugas yang merangkap jadi satpam dan petugas informasi. Saya pernah melihat beberapa bandara di Indonesia yang kecil, tapi ini rasanya lebih kecil daripada yang pernah saya lihat di Indonesia.
Menunggu Bus di Suhu Minus
Saya menggigil kedinginan dan segera merapatkan jaket winter oranye andalan saya Walaupun persiapan sudah maksimal, dengan dua lapisan long john dan jaket khusus winter yang mampu menahan suhu hingga , dinginnya Murmanks masih terasa keras di wajah. Pun di tangan. Tangan saya membeku, dan memaksa saya memakai kembali sarung tangan yang sempat saya lepas di bandara tadi.
Saya dan Ruru, kawan saya, harus berjalan ke arah halte bus dengan mendorong koper, menembus hujan salju. Berkali-kali roda koper saya terperosok ke dalam salju setinggi mata kaki. Susah ternyata berjalan di salju. Apalagi bawa koper.
Saking dingin dan susahnya, saya tak mampu mengambil handphone di kantong dan mengabadikan kesusahan kami menggeret koper.
Jangan bayangkan halte bus yang saya tuju itu sebagus halte bus bandara Soekarno Hatta. “Halte” busnya hanya sebuah plang di depan sebuah bangunan kecil berwarna cokelat. Sama kecilnya dengan si bandara kedatangan.
Kami memang mencoba menggunakan bus, demi mengirit bujet tentunya. Tarif jemputan dari bandara ke kota sekitar 3.000 rubel per mobil, sementara kalau naik bus, tarifnya hanya 125 rubel per orang. Jauh, kan, bedanya…
Meskipun ada jadwal yang tertempel, saya sempat khawatir bus tak datang. Sebab, hanya kami berdua yang ada di halte bus itu. Semua yang keluar dari bandara dijemput oleh mobil berpenghangat. Untung, bus datang tepat waktu, menyelamatkan saya dari terpaan angin yang makin dingin saja.
Ufff…
Tujuan utama kami di Murmanks adalah menyaksikan Aurora Borealis, fenomena langit yang hanya ada di lingkaran kutub. Sebenarnya, di dunia ini ada banyak tempat menyaksikannya, salah satunya adalah di kota paling utara di Rusia ini. Tempat ini memang sedang naik daun sebagai tempat menyaksikan aurora karena biaya yang dibutuhkan tidak semahal kalau dibandingkan Iceland ataupun di Norwegia.
Kami berada di Murmanks selama tiga hari tiga malam. Satu malam saya menginap di Aurora Village, dua malam saya habiskan di penginapan di tengah kota.
Baca Juga: Aurora Village, Memandang Aurora dari Balik Jendela
Di Aurora Village kami gagal mendapatkan si lady Aurora, karena itu kami memutuskan untuk hunting lagi di malam selanjutnya, menggunakan guide. Ya, hunting aurora tak bisa dilakukan sendiri, harus menggunakan guide lokal yang paham kondisi kotanya.
Di malam ketiga barulah kami berangkat berburu. Sebab di malam sebelumnya, Olga, guide yang sangat saya rekomendasikan karena tak begitu mata duitan, mengatakan bahwa langit malam itu berawan. Dan tentu saja, aurora tak akan bisa dilihat jika tertutup awan.
Benar saja. Di pagi harinya, kami melihat tumpukan salju tebal di depan penginapan. Ternyata bukan hanya berawan, semalam hujan salju turun dengan derasnya. Membuat saya hampir terpeleset dan memutuskan masuk kembali ke penginapan untuk mengambil snow cover anti-slip untuk sepatu saya.
Baca Juga: Persiapan Winter di Rusia
Akhirnya, “Dia” Datang!
Pukul 21.30, Olga dan Jimmy menjemput kami di penginapan. Sambil tersenyum ramah, ia mengatakan bahwa malam ini langit akan cerah tanpa awan. Namun ia juga tak menjamin akan mendapat aurora karena menurutnya, “Forecast is still a forecast. You don’t know what will happen exactly. It could change by hour.”
Langit Murmansk malam itu memang terlihat sangat cerah. Dari jendela mobil saya bisa melihat sebuah bintang di sana. Saya lupa apa nama bintangnya, namun kata orang, kalau melihat bintang itu, artinya aurora akan muncul.
Semoga.
Olga membawa kami menjauh dari pusat kota, ke daerah yang lebih minim cahaya. Memang, seperti halnya milky way, aurora hanya bisa disaksikan di area yang gelap gulita.
Baru dua puluh menit meninggalkan kota, Olga menyuruh kami melihat ke langit di arah kanan. Ada semburat berwarna putih tipis di sana. Aurora muncul. Saya langsung ambil kamera, mengarahkannya ke titik yang ditunjuk Olga. Hijau. Aurora memang baru akan terlihat berwarna hijau kalau dilihat di kamera.
Saya nyengir lebar. Doa saya terkabul.
Makin lama semburat makin besar. Tapi Jimmy, kawan Olga yang menjadi driver kami malam itu, belum menghentikan mobil kami. Ia baru berhenti lima belas menit kemudian, di tengah lapangan luas bersalju yang gelap gulita. Di langit sudah tampak semburat putih yang tebal, besar, dan makin jelas. Saya, yang baru pertama kali melihat aurora, langsung lompat kegirangan karenanya.
Dua jam kami di sana, melihat sang lady menari-nari di langit Murmansk. Untung saat itu udara cukup bersahabat, “hanya” minus 10 derajat. Nyaman, meskipun saya berkali-kali terjeblos ke dalam tumpukan salju yang lumayan dalam dan harus dibantu Olga untuk keluar darinya.
Alhamdulillah. Now, i can check one of my bucket list.
Tip:
- Bus dari airport ke Murmansk Station: bus no 106. Harga 125 rubel.
- Penginapan di Murmansk: Aurora Village, harga 5 juta/malam dan Tri Zaytsa, harga 350rb/malam.
20 Comments
Muna Hidayat
Subhanallah.. Baguuus banget di foto, apalagi live di sana ya. Wuhuuu..
Gak kebayang 2 jam di padang lapang dalam suhu -10. Aku langsung merinding bayanginnya, haha.
Ternyata mau lihat aurora beneran harus hunting yah.
Alhamdulillah. Mudah-mudahan next item in your bucket list bisa dicentang lagi. Aamin!
rahma ahmad
Iya, ga bisa ngomong pas liatnya. Alhamdulillah banget bisa dapet sebagus itu. Aamiin, makasih buat doanya.
Dysta Kinanty
iyes,,,udah cek di bbrp agent, emang standar segituan ahahahaha…
semoga 2021 udah bisa traveling lagi yaaa…. masih ada terlalu banyak destinasi yg harus disamperin :))
rahma ahmad
Hooh, biasanya bisa nawar kalau banyakan orgnya. Temenku ada yg berdelapan harganya lebih murah dikit.
Anonymous
Antara sedih & senang bacanya. Mimpiku sudah km wujudkan dalam bentuk cerita & foto ma hehehehehe…. ada youtobenya ga?
rahma ahmad
Belom ada wkwkw…..masih mager buat bikin yutub. Dan auroranya ga ketangkep juga ama hape dan video kamera
Dysta Kinanty
hi rahma….kebetulan bulan ini (agustus) trip ku ke Russia kecancel karena pandemic huhuhuhu 🙁
nah jika taun depan sudah bisa traveling, aku tetap pengen ke Russia dan sekalian hunting Aurora, nahh yg ada libur merahnya Maret 2021 nih…. kalo ga salah kamu pergi Maret juga yess? gimana winter di bulan Maret apakah masih tebal2 saljunya? trus Aurora chance juga tetap gede yaaa… kirain ada pas Februari aja…
trus…3 hari tour Aurora bayar berapa? I know mungkin harga variatif, tapi cuma pengen tau yg kamu bayar saat itu, buat my refference & patokan aja hehehe….
thanks, Rahma !!!
-d-
Ruly Yanto
Malam, apalah boleh direkomendasikan nomor yang bisa dihunungi untuk jasa city tour Murmansk? Terima kasih banyak.
rahma ahmad
Halo, saya pakai Olga, IGnya welcome_to_murmansk. Bilang aja dapat info dari saya biar bisa dapat harga murah.
Sintia Astarina
Ngelihat fotonya aja udah bikin merinding, apa kabar kalo lihat langsung, yaa? *sembari mengamini suatu saat bisa melihat langsung juga* 😀
Abigail Tessa
Bagus dan jelas banget auroranya 🙂
Tapi lumayang juga ya perjuangannya sampai minus 16 derajat. Kebanyang dingin banget.
adit
Jadi pengen eksplore lagi huhu, atur rencana fix balik lagi kesana haha
rahma ahmad
Cuss kak…
pritakusumaningsih
Allahu Akbar….serasa di angkasa luar…. Tidak berani mimpi melihat aurora….
Endah Kurnia Wirawati
Ya Allah. Sumpah gw merinding banget lihat foto auroranya ma…
pengen jugaa!!!
Semoga secepatnya ya Allah..!!
rahma ahmad
Aaamiiin
bara anggara
wah senangnya setelah akhirnya bisa ngeliat aurora.. kok bisa beda ya warna liat langsung dan warna di kamera?? dan itu nginap di aurora village mahal bgt T_T
-Traveler Paruh Waktu
rahma ahmad
Kalo ga salah ada spektrum warnanya yang cuma bisa ditangkep ama kamera, ga bisa ditangkep mata kita.
Hooh mahal, tapi kalau berame-rame worth it sih. Satu kamar bisa diisi 5-6org
Irene Komala
Wahh dream come true! Indah sekali Aurora. Langsung masukkin bucketlist. Semoga suatu saat bisa berkunjung ke sini juga.
rahma ahmad
Aamiin….semoga bisa keliling Rusia sekalian