Kipas Angin, Penyelamat di Cuaca Panas dan Hujan

Beberapa minggu terakhir, cuaca di Indonesia termasuk Jakarta, sedang tidak menentu. Siang hari terasa jauh lebih panas, bahkan suhu mencapai 35–37 derajat Celsius, sementara di sore hari, hujan turun dengan lebatnya. Ini disebabkan saat ini Indonesia sedang memasuki musim pancaroba, musim peralihan dari panas ke hujan. 

Salah satu hal yang sering dialami saat musim pancaroba ini adalah rasa gerah akibat  kelembapan tinggi. Nah, ada satu benda sederhana jadi penyelamat banyak orang di rumah, yakni kipas angin.

Kipas Angin Lebih Hemat Energi 

Meski teknologi pendingin udara semakin maju, kipas angin tetap menjadi pilihan utama di rumah saya, dan rasanya juga di banyak rumah di  Indonesia. Alasan utamanya sederhana, kipas angin ini lebih hemat energi, mudah digunakan, dan tetap memberikan kesejukan tanpa membuat tagihan listrik melonjak.

Kipas angin memang menggunakan daya listrik yang rendah. Daya listrik kipas angin umumnya hanya berkisar antara 30–70 watt, jauh lebih rendah dibandingkan AC yang bisa mencapai 500 watt atau lebih.

Artinya, penggunaan kipas angin bisa menekan biaya listrik tanpa mengorbankan kenyamanan, jadi ga perlu pusing mikirin tagihan listrik mesti kipas angin ini dipakai seharian. 

Kipas Angin Ciptakan Sirkulasi Udara

Dulu waktu kuliah fisika arsitektur, saya pernah dijelaskan tentang kerja kipas angin ini. Berbeda dengan Air Conditioner yang menggunakan zat pendingin (refrigerant) untuk menurunkan suhu udara, kipas angin ini bekerja dengan cara membuat angin sehingga ujung-ujungnya tercipta sirkulasi udara. 

Saat baling-balingnya berputar, kipas angin mengeluarkan angin ke sekitar, termasuk di sekitar tubuh. Karena ada aliran udara di permukaan kulit ini inilah proses penguapan keringat terjadi dan  kita jadi merasa lebih adem. 

Selain memberi kesejukan, kipas angin juga membantu sirkulasi udara agar ruangan tidak pengap,  terutama di rumah-rumah dengan ventilasi terbatas. Udara segar dari luar bisa tersebar lebih merata, sementara udara panas terdorong keluar.

Kipas Angin di Musim Hujan

Saat hujan pun, apalagi nanti saat Indonesia sudah memasuki musim hujan sepenuhnya, kipas angin masih memiliki fungsi. Aliran udara yang dihasilkan oleh kipas angin bisa menghalau lembap yang kerap terjadi di musim hujan.

FYI, lembap di musim hujan ini merupakan penyebab kita mudah tertular penyakit. Udara di dalam rumah yang lembap menciptakan kondisi ideal bagi virus dan bakteri untuk bertahan lebih lama di udara maupun permukaan benda. Akhirnya, tubuh jadi mudah terinfeksi dan penyakit seperti influenza jadi mudah menular..

Lembap juga bisa menimbulkan bau tak sedap di dalam rumah. Karena itu, adanya sirkulasi udara yang baik, melalui embusan udara yang dihasilkan kipas angin, bisa menjadi solusi yang murah meriah untuk menghalau lembap.

Kipas Angin Raksasa 

Di tengah panasnya Kota Jakarta, kemarin saya melihat hal yang “adem” yakni BIGFAN alias kipas angin raksasa.  Lokasinya persis di pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM). Saya tak tahu dengan pasti berapa BIGFAN ini, tapi yang jelas, kalau saya (yang tingginya 159 cm) berdiri di sebelahnya, saya akan tampak kecil. Mungkin tingginya sekitar 2 meter lebih.

Kipas angin raksasa di tengah TIM

Selain saya, banyak juga orang-orang yang datang dan berfoto di sana. Ternyata, selama 3 hari ini (7-9 November) ada challenge khusus. Kalau berfoto dan mengupload hasilnya di Instagram Story, akan ada hadiah kipas angin mini. Berguna banget kipas angin mini ini untuk menghadapi panasnya Jakarta yang bikin keringat bercucuran. 

Banyak yang ingin ikutan challange juga, lho…
Yang paling kanan ini adalah kipas angin mini hadiah dari challenge foto Miyako 

Di pagi harinya, kata kawan saya, ada bintang tamu yakni Karmalogy. Nah kebetulan kawan saya yang datang saat itu mendapatkan hadiah kipas angin betulan, bukan yang mini. Beruntung sekali dia. 

Ada juga beberapa challenge lain selama Event BigFan ini, yakni challenge berfoto berang kipas apa saja di rumah, dan challenge Come and Take #BIgFan, yakni challenge untuk memposting keseruan event ini di Tiktok.

Kedua challenge ini berlangsung sampai tanggal 21 November 2025 ini, lho. Jadi, buruan, masih ada waktu sekitar tujuh hari lagi. 

.

Versi Raksasa Miyako KAS-1697 DRW

Kipas angin raksasa ini merupakan versi raksasa dari Kipas Angin Miyako KAS-1697 DRW yang juga dipamerkan di sebelahnya. Saya yang penasaran, langsung menanyakan ke petugas di booth apa keunggulan dari kipas angin seri terbaru Miyako yang jadi kipas angin kesayangan Nikita Willy ini.

Menurutnya, Miyako KAS-1697 DRW ini adalah kipas angin Eco Power yang berdaya rendah; hanya 45 Watt, namun mampu menghasilkan embusan angin ekstra kuat hingga 13,25 meter.

Kipas ini menggunakan motor double bearing yang lebih tahan terhadap debu dan nggak mudah macet. Yang penting buat saya nih, seri terbaru Miyako ini punya fitur Silence Sound dengan tingkat kebisingan hanya 61,7 dB. Tadinya, ga ada suara kreek..kreek saat dioperasikan, yaa. 

Kipas Angin Miyako KAS-1697 DRW

Desain Modern Kesayangan Nikita Willy

Sumber: Miyako

Nikita Willy, selebritas yang dikenal mengutamakan kenyamanan dan efisiensi dalam gaya hidupnya tiga tahun belakangan ini suka menggunakan produk-produk Miyako, termasuk kipas angin. kabarnya juga menggunakan kipas angin terbaru Miyako ini. 

Wajar sih, karena desain Kipas Angin Miyako ini simpel, dan modern. Contohnya saja yang terbaru ini, selain berdaya rendah dan tidak berisik, desainnya simpel tapi elegan. Warnanya putih, dilengkapi dengan digital display, dan crystal blade yang bening. 

Jadi, mau ikutan Nikita Willy  buat pakai Kipas Angin Miyako ini?

8 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!