Berqurban Jangan Perhitungan

“Kalau kita ga perhitungan saat mau Qurban, Allah ga akan pelit juga ngasih rezeki ke kita,”

Citra Kirana

Kata-kata itu baru saya dengar kemarin pagi saat saya hadir di acara press conference Rumah Zakat.

Tapi kata-kata itu langsung masuk ke lubuk hati saya yang paling dalam. Benar banget, kalau mau Qurban aja kita masih menimbang untung rugi, gimana Allah mau ngasih barokah dan rezeki ke kita.

Qurban emang hukumnya sunnah muakkad, bukan wajib. Tapi qurban ini merupakan salah satu bentuk syukur kita kepada Allah atas berkah yang udah diberikan kepada kita.

Masa udah selama setahun dikasih rezeki, ga mau mengeluarkan sebagian rezeki kita dalam bentuk qurban? Masa beli tiket ke Eropa atau tiket konser aja ga ragu, mau Qurban ragu-ragu. Malu ah…

Qurban juga merupakan bentuk kasih sayang kepada sesama manusia, karena dengan berkurban, kita bisa membagikan rezeki kita kepada orang-orang yang jarang menyantap daging. Atau malah orang-orang yang hanya bisa menyantap daging saat Idul Adha saja.

Bismillah yuk, kita Qurban…

Lewat Mana Qurbannya?

Bisa lewat mana aja sebenarnya. Kalau di masjid deket rumah ada, bisa lewat situ. Kalau mampu dan punya channel untuk memotong hewan Qurban sendiri, seperti yang dilakukan salah satu keluarga saya, ya silakan aja. Atau bisa juga lewat lembaga zakat macam Rumah Zakat.

Saya sebenarnya sudah sering melihat iklan Qurban Rumah Zakat wara wiri di IG, tapi belum pernah tahu mendetail programnya

Nah, di acara press conference kemarin itu, saya mendapat penjelasan beberapa program Rumah Zakat.

SuperQurban: Jadikan Kornet agar Lebih Awet

Rumah Zakat ini punya program yang namanya SuperQurban. Melalui program ini, hewan Qurban yang disembelih saat Idul Adha akan diubah menjadi kornet atau rendang yang dikemas dalam kaleng kedap.

Tujuannya agar daging Qurban lebih tahan lama dan masa simpannya lebih lama. Dengan begini, daging bisa distribusikan ke tempat yang terpencil, yang butuh waktu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk sampai ke sana.

Bayangkan, kalau masih dalam bentuk daging, baru setengah jalan mungkin sudah berbau.

Hasil Qurban yang diolah menjadi kornet atau rendang kemasan ini juga bisa digunakan untuk menyokong daerah-daerah bencana atau daerah yang membutuhkan pangan. Karena menurut perkiraan para ahli, akan ada masa-masa di mana dunia akan mengalami krisis pangan.

Desa Qurban: Dari Aceh Hingga Papua

Program lain dari Rumah Zakat adalah Desa Qurban. Beda dengan SuperQurban, di program ini daging kurban diberikan secara utuh, tidak diolah menjadi kornet atau rendang.

Desa penerima Qurban tersebar dari Aceh hingga Papua. Namun jika pemberi qurban punya desa atau lokasi tujuan sendiri, maka ia boleh saja mengajukan desa tersebut sebagai lokasi distribusi hewan Qurban Rumah Zakat.

Bagaimana Soal PMK?

Akhir-akhir ini wabah PMK menyerang hewan ternak. Tentu ini mengkhawatirkan orang-orang yang ingin berkurban. Gimana kalau hewan yang dia kurbankan terkena PMK?

Jangan khawatir, Rumah Zakat sudah punya SOP khusus terhadap hewan kurban mereka. Mulai dari menggunakan masker dan baju pelindung, melakukan desinfektan, dan sebagainya.

Bismillah, yuk berkurban sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!