Tune Hotel
Karena mesti terbang ke Hanoi pagi buta (jam 6.20), gue mencari penginapan yang nggak jauh dari bandara. Satu-satunya pilihan adalah tune hotel, milik Airasia. Gue lupa berapa tarif yang gue dapet di sini, tapi sepertinya karena saat itu nggak promo, tarifnya lebih mahal ketimbang gue menginap di backpacker hotel di bukit bintang. Tapi mau nggak mau, sebab monorail dari Bukit Bintang ke KL Sentral (tempat skybus berada) hanya sampai jam 12 malem. Naik taksi, pasti jatuhnya jadi lebih mahal.
Dari terminal LCCT, tune hotel sebenernya nggak terlalu jauh. Kalau jalan kaki, kira-kira 10 menit lah. Tapi…jalan yang dilalui bukan jalan khusus yang adem dan rimbun, melainkan parkiran mobil yang panasnya Naudzubillah.
Sebenernya ada shuttle bus dari LCCT ke Tune dan sebaliknya, bayarnya hanya 1 RM. Tapi temen gue (yang udah pernah nginep di sini sebelumnya) baru inget hal itu ketika kita udah menginjakkan kaki di hotel. Oalah..
Kamar hotelnya sangat lumayan walaupun nggak terlalu luas. Tapi, seperti halnya AA, tune hotel ini rada pelit. Mau AC, bayar. Butuh anduk atau toiletries, pun mesti bayar. So, biar irit, gue hanya pake kamar standar (tanpa AC, cuma kipas angin). Tapi ternyata, panasnya minta ampun. Serba salah deh gue malam itu. Mau pake selimut kok ya panas banget, kalau nggak pake bisa-bisa gue masuk angin. Lebih enak tidur di lobi kayaknya:p