31 Tahun Dompet Dhuafa: Jihad Menyembuhkan dan Menyehatkan Kaum Dhuafa

Tubuhnya masih tampak lemah, selang infus di tangan masih mengalirkan cairan obat ke tubuhnya. Namun  ia masih bisa bercerita, kalau kemarin tubuhnya kaku seperti tak bernyawa. Untung saja ada RST Dompet Dhuafa, rumah sakit gratis bagi dhuafa seperti dirinya.

Ibu Ilya namanya. Ibu dua anak ini adalah penderita hipertensi yang terkena serangan stroke ringan dua hari lalu. Saya bertemu Ibu Ilya dan suaminya di salah satu kamar perawatan di RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa di Parung, Bogor, Jawa Barat.

Didampingi sang suami, wanita paruh baya berjilbab biru ini bercerita kalau ia adalah ibu rumah tangga yang punya dua anak, sementara sang suami hanya bekerja sebagai guru honorer di salah satu sekolah di Bogor.

Penghasilan sang suami yang tak seberapa tentu tak cukup untuk membiayai pengobatannya, apalagi ia masih punya hutang akibat usaha warung mereka yang mengalami kegagalan.  Untunglah, si ibu dibawah ke rumah sakit milik Dompet Dhuafa ini sehingga ia tak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun untuk berobat di sini.

***

Bukan hanya Ibu Ilya yang saya temui hari itu. Di luar ruang perawatan yang lain—yang tak bisa saya masuki karena ini unit untuk laki-laki— saya juga bertemu dengan Ibu Suryani yang sedang menunggui suaminya yang dirawat intensif sejak beberapa hari lalu.

Dengan bahasa Indonesia campur Sunda yang terbatas, Ibu Suryani yang sudah sepuh ini bercerita kalau ia dan suami adalah penjual gorengan di depan rumah. Hasilnya hanya cukup untuk keperluan makan mereka sehari-hari, tak pernah cukup untuk tabungan apalagi untuk membiayai pengobatan. Dan karena penyakitnya itu, sang suami mesti bolak balik masuk ke rumah sakit.

“Mana ada duit saya,” katanya lirih. Untungnya tetangganya menganjurkan ia untuk berobat ke rumah sakit untuk kaum dhuafa ini sehingga ia yang awalnya harus ke rumah sakit di Ciawi bisa masuk ke sini dengan gratis.

***

IMG_20191017_135421.jpg
Bagian depan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

Perjalanan Panjang RST Dompet Dhuafa

Pertemuan singkat saya dengan dua pasien itu membuat saya sadar, kalau kehadiran rumah sakit seperti ini begitu perlu bagi kaum papa dan kaum dhuafa seperti mereka. Ya, mereka yang tak pernah punya dana untuk berobat sementara biaya yang mesti mereka keluarkan saat sakit jumlahnya tak sedikit.

Saya jadi penasaran mencari tahu soal fasilitas kesehatan milik Dompet Dhuafa ini. Rupanya RS ini merupakan pengembangan dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD) yang telah didirikan sejak 2001.

Balai Pengobatan LKC DD ini memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi kaum dhuafa di tingkat dasar. Namun dalam perkembangannya, LKC-DD harus melayani pasien-pasien dhuafa yang membutuhkan pelayanan spesialistik, rawat inap dan juga tindakan yang lebih kompleks, sehingga dibutuhkan sebuah rumah sakit rujukan.

Itu sebabnya, di tahun 2012, Dompet Dhuafa melalui Yayasan Rumah Sehat Terpadu berinisiatif mendirikan pelayanan kesehatan tingkat rujukan sekelas Rumah Sakit. Hebatnya, rumah sakit yang dinamakan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa ini didirikan sepenuhnya dari dana zakat, infak/sedekah serta wakaf.

Meski Gratis, Fasilitas Lengkap

Saya berkeliling ke rumah sakit ini yang berdiri di atas lahan seluas 7.803 m2 ini. Walaupun gratis, ternyata fasilitas di rumah sakit ini sangat lengkap. Selain bangunannya yang bersih dan modern dengan arsitektur yang cukup baik, rumah sakit ini memiliki 12 poliklinik, fasilitas farmasi, laboratorium, radiologi, UGD, dan ruang rawat inap.

Mereka juga memiliki peralatan medis dengan teknologi mutakhir seperti CT-SCAN, USG 4D, fisioterapi, rontgen portable, dan sebagainya. Selain itu, RST ini juga memiliki tiga layanan unggulan, yakni hemodialisa atau terapi cuci darah, skrining dan operasi katarak, serta  Medical Check Up (MCU).

IMG_20191017_150130
Area rawat inap RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa

Layanan Kesehatan Dompet Dhuafa Lainnya

Kesan mendalam terhadap rumah sakit gratis berbasis wakaf juga membawa saya mencari tahu lagi soal layanan kesehatan yang ada di Dompet Dhuafa, karena terus terang, saya baru tahu soal pemanfaatan wakaf untuk produk kesehatan seperti ini.

Ternyata, selama Dompet Dhuafa 31 Tahun, mereka bukan hanya belajar melayani bidang dakwah saja, namun mereka kini punya 5 pilar program yakni Dakwah Budaya, Ekonomi, Pendidikan, Sosial, dan Kesehatan. Jadi wakaf dan sodaqoh yang diberikan para pendonor tak hanya melulu berkutat untuk membangun fasilitas ibadah saja.

Ini jihad menyelamatkan nyawa atas ridho Allah

~ Parni Hadi, pendiri Dompet Dhuafa

Selain Rumah Sehat Terpadu dan LKC-DD, ada beberapa program dan layanan kesehatan yang dikelola Dompet Dhuafa. Di antaranya adalah Respon Darurat Kesehatan (RDK), Siaga Bencana, Sanitasi Total Berbasih Masyarakat, Program Kesehatan Kawasan, Kebun Sehat Keluarga, Kesehatan Reproduksi, Jaringan Kesehatan Ibu dan Anak, Ambulan Terapung, Anak Indonesia Sehat, Kemitraan TBC, Kampung Cekal Corona, dan Pos Sehat.

LKC DD di NTB

Respon Darurat Kesehatan (RDK)

Respon Darurat Kesehatan (RDK) merupakan program respons cepat layanan kesehatan untuk dhuafa, baik individu maupun komunitas, yang memerlukan akses serta jaminan kesehatan.

Program ini meliputi Hotline Emergency Dhuafa, Kunjungan Sehat Member Kesehatan, Respons Darurat Kesehatan Individu, Respons Darurat Kesehatan Kebencanaan, dan Advokasi jaminan kesehatan duafa. Program RDK memiliki alur dan sistem layanan respons darurat kesehatan untuk menjadi member peserta yang lulus verifikasi kelayakan mustahik.

Selama layanan ini didirikan, sudah cukup banayk tim RDK diterjunkan, antara lain ketika Gempa Cianjur melanda tahun 2023 silam. Tim RDK ini bahkan mendapat penghargaan dari Kemenkes RI.

Gerai Sehat

Gerai sehat merupakan fasilitas kesehatan setara dokter praktik mandiri atau klinik pratama yang menjadi akses UHC bagi dhuafa, terutama yang belum memiliki jaminan kesehatan atau BPJS. Layanan yang diberikan di gerai sehat di antaranya adalah layanan kesehatan dasar, konseling, informasi dan edukasi kesehatan, pemetaan kesehatan mustahik, pendampingan dan advokasi jaminan kesehatan dhuafa, serta pendampingan rujukan PPK2.

Gerai Sehat di Madiun. Sumber: Dompet Dhuafa
Sebaran Gerai Sehat Dompet Dhuafa

Pulau Sehat Indonesia

Pulau sehat Indonesia merupakan program pendampingan kawasan sehat berbasis kepulauan yang menjangkau wilayah 3T (terpencil, terluar, dan terisolir) untuk mencapai indikator peningkatan derajat kesehatan, terutama pada indikator kesehatan ibu dan balita, eliminasi stunting, pemberantasan penyakit menular, pencegahan penyakit tidak menular, sanitasi total berbasis masyarakat, dan sehat mental spiritual menuju kawasan sehat, produktif, dan berdaya.

Ambulance Terapung

Ambulance terapung merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang bertujuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan bagi masyarakat pesisir yang sulit mengakses fasilitas pelayanan kesehatan ke puskesmas. Klinik apung atau ambulance terapung ini tersebar di beberapa titik, yaitu Pantai Cemara (wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kembar), Gresak, Teluk Gok, Telaga Lupi, Desa Gili Gede Indah, Gili Asahan, dan Bangko Bangko (wilayah kerja Puskesmas Pelangan).

Posyandu Mobile

Merupakan program inovasi pemantauan status gizi ibu hamil, bayi, dan balita di masa pandemi Covid-19 dalam upaya mencegah kematian ibu, menyelamatkan bayi dan anak, serta mencegah stunting pada keluarga dhuafa dan masyarakat terdampak Covid-19. Program ini melibatkan stakeholder Dinas Kesehatan dan Puskesmas, kader posyandu, Gugus Tugas Covid-19 dan perangkat desa/kelurahan setingkat RW/RT. Tindak lanjut permasalahan gizi dilakukan pendampingan berupa pos gizi oleh tenaga ahli secara berkala dan berkelanjutan.

Kampung SEHATI

Program Kampung Sehat Sanitasi (SEHATI) adalah program pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan fokus pada sanitasi. Program ini bertujuan untuk mencegah  terjadinya penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh sanitasi yang buruk (Diare dan Thypoid).

Layanan Kesehatan Mobile (Mobile Health Service)

Merupakan layanan kesehatan mobile yang menjangkau masyarakat yang tidak dapat mengakses layanan kesehatan, baik individu maupun komunitas tertentu. Cakupan atau jangkauan Mobile Health Service dilakukan pada situasi normal maupun bencana, wilayah yang jauh dari fasilitas layanan kesehatan, dan mayoritas masyarakat dhuafa. Jenis layanan yang diberikan berupa pemeriksaan dokter, skrining kesehatan, deteksi factor resiko PTM, dan promosi kesehatan.

Dukungan Palliative Care Bagi Mustahik (Palliacare)

Dukungan Palliative Care Bagi Mustahik (Palliacare) merupakan layanan komprehensif multidisipliner dengan pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah kesehatan fase lanjut atau terminal, melalui identifikasi dini, pengkajian cermat menyeluruh, pengelolaan nyeri, perawatan luka dan lainnya secara berkelanjutan, baik fisik, psikososial, dan spiritual.

Jenis layanan yang diberikan meliputi Layanan Ambulance Transport, Layanan rumah Singgah, Home Care dan Home Visit Pasien, Pelibatan Relawan Kesehatan, Pendampingan Layanan Rujukan Pasien, serta Bimbingan Rohani Pasien.

Gizi Untuk Anak Negeri

Gizi untuk anak negeri merupakan program pencegahan dan pengentasan masalah gizi pada ibu hamil dan balita untuk mencegah kejadian stunting pada kelompok masyarakat dhuafa. Pencegahan berfokus pada 1000 hari pertama kehidupan meliputi pencegahan dan penatalaksanaan anemia dan kekurangan energi kronik pada ibu hamil, yang meliputi skrining, pemantauan kehamilan, pemberian makanan tambahan dan tablet FE, konseling menyusui, edukasi makanan penamping ASI, Bantuan bahan pangan untuk balita, dan pemantauan tumbuh kembang.

Jaringan Kesehatan Ibu dan Anak

Program jaringan kesehatan ibu dan anak (JKIA) bertujuan untuk mendukung penurunan kematian ibu dan anak, gerakan kembali ke ASI, peningkatan pengetahuan dan kesadaran gizi keluarga maupun kesadaran persalinan pada tenaga kesehatan. penguatan program ini dilakukan dengan cara: pelatihan kader kesehatan ibu dan anak, pemanfaatan system informasi SNGI dalam pencatatan dan pelaporan KIA untuk pemantauan kesehatan ibu, pendampingan kader dalam layanan posyandu, dan kelas ibu hamil (edukasi, senam hamil, pemeriksaan anemia dan suplementasi FE).

Saving Next Generation Initiative (SNGI)

Saving Next Generation Initiative (SNGI) merupakan program yang berfokus untuk menurunkan stunting dengan meningkatkan status kesehatan ibu dan anak pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang berbasis sistem informasi teknologi SNGI, sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan data kesehatan ibu hamil, serta memonitor perkembangan kondisi selama masa kehamilan yang dikembangkan dalam program SNGI Dompet Dhuafa.

Manfaat dari program ini salah satunya adalah mengumpulkan dan memonitor perkembangan kondisi selama masa kehamilan, mengidentifikasi dan mendeteksi secara dini penyimpangan kondisi selama kehamilan, dan memberikan rekomendasi pencegahan atau penanganan awal sesuai dengan permasalahan terindentifikasi.

Kesehatan Reproduksi

Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi remaja tentang permasalahan kesetaraan gender dan kesehatan reproduksi serta bagaimana cara menyikapinya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai SDG’s 5, yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Fokus program ini adalah terbentuknya peer konselor untuk PUS yang berdaya di masyarakat, terbentuknya peer konselor remaja, terbentuknya komunitas peduli kesehatan reproduksi, meningkatkan pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi, dan meningkatnya PUS terkait kesehatan reproduksi.

Anak Indonesia Sehat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan status tumbuh kembang anak sekolah dasar melalui penguatan kontrol sekolah, masyarakat dan pemerintah dengan menurunkan angka anemia, kecacingan pada anak usia sekolah dasar dan mengaktifkan kegiatan usaha kesehatan sekolah di wilayah tertinggal.

Program ini berfokus pada skrining kesehatan diri, penanganan masalah kesehatan baik anemia, kecacingan, permasalahan kesehatan gigi dan mulut, optimalisasi usaha kesehatan sekolah (UKS), pemberdayaan tim pembina dan pelaksana UKS, serta pelibatan orang tua dan stakeholder dalam mengatasi masalah kesehatan pada anak usia sekolah.

Ketahanan Pangan

Program ini merupakan pendampingan sumber pangan keluarga dan komunitas dalam memanfaatkan sumber daya dan lahan yang tersedia di sekitar yang menciptakan kemandirian masyarakat akan sumber pangan berkualitas. Program ini berbasis keluarga dan komunal untuk mengembangkan prinsip mendidik, mudah, murah, manfaat, dan mandiri dengan menggunakan strategi pelatihan, penyediaan bibit, media ternak/tanam, pupuk serta insentif, pendampingan dan monitoring, dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Pos Sehat

Pos sehat merupakan usaha kesehatan berbasis masyarakat yang bekerja sama dengan elemen masyarakat melalui sistem kemitraan. Fokus program untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular (PTM) yang saat ini makin meningkat. Dengan adanya kondisi tersebut, program ini hadir dengan sifat promotif, preventif dengan kegiatan berupa penyuluhan, senam sehat, pemberdayaan, dan bakti sosial pengobatan di sekitar masjid, majelis taklim, pesantren, sekolah, baitul maal, dan masyarakat secara umum.

***

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog 31 Tahun Dompet Dhuafa Melayani Masyarakat”

0 Comments

  • Endah Kurnia Wirawati

    dulu saya selalu mikir kalau mau wakaf tuh uangnya harus banyak atau sudah punya tanah gitu..

    ternyata bisa wakaf uang tunai 10ribu saja yaa.. jadi pengen langsung ikutan wakaf di Dhompet Dhuafa dehh.. Biar bisa membantu orang-orang yang membutuhkan, seperti bu Ilya itu yaa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!