MRT Jakarta Fase 2 Akan Segera Dibangun!
Saya suka iri kalau sedang jalan-jalan ke negara lain. Iri karena mereka sudah punya Mass Rapid Transport alias MRT alias Angkutan Cepat Terpadu. Iri karena bisa sampai ke tempat tujuan dalam waktu singkat. Bahkan, dua negara terakhir yang saya datangi (Iran dan India), yang saya pikir tak lebih maju dari Indonesia, sudah lama punya moda tranportasi ini. Tapi sebentar lagi saya tak perlu iri, MRT Fase 1 akan segera beroperasi dan akan segera dilanjutkan dengan fase 2.
Kalau melintas di Jalan Sudirman-Thamrin, akan terlihat kalau seluruh bedeng-bedeng dan seng-seng penutup proyek MRT sudah menghilang. Pintu-pintu untuk masuk area bawah tanah MRT pun sudah berdiri dengan cantiknya. Itu menandakan, sebentar lagi MRT akan bisa digunakan.
Ya, menurut data dari PT MRT Jakarta, proyek MRT Jakarta Fase 1, dari Lebak Bulus ke arah Bundaran HI, sudah rampung sekitar 97% . Tinggal 3 persen lagi dan masyarakat Jakarta seperti saya akan segera bisa menikmati moda transportasi terbaru ini di tahun 2019 mendatang.
Asyik kaan? Berasa lagi travelling di Singapura atau London ga sihh…Â
Nah, kini pemerintah DKI Jakarta bekerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) mulai membangun MRT Jakarta Fase 2. Pada tahap ini akan dibangun lintasan bawah tanah sepanjang 7,8km dan mengambil rute Bundaran HI di Jakarta Pusat, hingga Kampung Bandan di Jakarta Utara. Jadi, jika fase 2 ini selesai, maka Jakarta akan punya MRT sejauh 15,6km yang membentang dari Lebak Bulus hingga Kampung Bandan. Bahkan rencananya, jika memungkinkan, rute MRT ini akan diperpanjang hingga Stadion BMW atau Ancol.
Selain koridor Utara Selatan (rute Lebak Bulus – Kampung Bandan), untuk mendukung MRT Jakarta nantinya ada kemungkinan akan dibangun MRT Koridor Barat yang membentang dari Balaraja hingga Ujung Menteng.
Dalam acara Market Forum The Commencement of Jakarta MRT Phase 2 di Jakarta, Selasa (6/11), Heru Nugroho (Manager Proyek MRT Jakarta) mengatakan, dibandingkan tahap 1, tahap dua ini relatif lebih sulit pengerjaannya karena beberapa hal. Yang pertama adalah kondisi Jalan Gajah Mada yang lebih sempit dibanding Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin sehingga seluruh jalur harus dibuat di bawah tanah. Di fase 1 kan ada sebagian jalur yang dibuat melayang.
Selain itu, ada Sungai Ciliwung yang membentang di tengah-tengah Jalan Gajah Mada. Walaupun nantinya jalur akan berada di sisi barat, namun akses masuknya akan melewati bagian bawah sungai. Kondisi tanah di area sana pun tidak sebaik kondisi tanah di tahap 1 sehingga struktur dan fondasi harus dibuat lebih dalam.
Kesulitan yang kedua adalah adanya bangunan-bangunan bersejarah di sepanjang jalan, yang harus dijaga kelestariannya. Salah pengerjaan bisa-bisa malah merusak bangunan tersebut. Ada pula bangunan-bangunan dengan tingkat keamanan tinggi seperti Istana Negara dan Gedung Bank Indonesia, sehingga proses penggalian dan konstruksi harus dilakukan dengan lebih hati-hati dan dengan aturan ketat.
Kesulitan-kesulitan inilah yang menyebabkan waktu pengerjaan MRT Jakarta fase dua ini akan sedikit lebih lama. Direncanakan, pengerjaan konstruksi akan mulai dilakukan pada akhir Desember 2018 dan selesai pada akhir 2024. Tahun 2025, barulah rute ini bisa digunakan.
Semoga deh selesai tepat pada waktunya. Selain tak sabar main-main ke Kota Tua naik MRT, kan kalau ada teman dari luar nanya “how’s Jakarta traffic?”, saya bisa jawab: “lancaaar”.
7 Comments
yuntango
Nggak sabar banget. Semoga berjalan lancar dan semoga masyarakat Indonesia bisa menjaga kereta MRTnya dengan tidak melakukan vandalisme. 🙂
rahma
Nah penting banget itu. Udah bagus tapo ga bisa dijaga kan sama aja
nurulgie
Excited banget nunggu proyek MRT fase dua ini. Meskipun lama, hasilnya memuaskan buat transpot masal ya
rahma
Samaa….ga sabar nunggu semua jalur kelar. kita coba yang fase 1 dulu yuk sambil nunggu fase 2 kelar.
yuntango
Wah, gimana caranya supaya dapat kesempatan untuk coba di fase 1, Kak?
layangseta
Akhirnyaa.. setelah bertahun-tahun tak ada kejelasan
rahma
Taun depan udah bisa dipake. Meeti nyoba doong