Naik Emirates, Norak-norak Bergembira

Karena belum pernah merasakan naik Emirates, saya jadi semangat. Norak juga sih… biasanya naik low cost airlines 😀 Eh, sebenarnya, saya dulu pernah naik ini ke Singapura. Masih kecil, waktu harga dolar masih di bawah Rp2.000. Entah umur berapa, yang jelas, boneka gajah kado dari Emirates masih tersimpan dengan baik. Hehehe..
Nah, berhubung saya sendiri, saya memilih kursi dekat jendela. Tujuannya sih agar enggak terganggu orang sebelah, kalau dia ingin bolak-balik ke kamar kecil. Eh, ternyata saya yang malah bolak balik ke kamar kecil. Alhasil, saya akhirnya bertukar tempat duduk dengan mbak-mbak di sebelah saya. Sungkan rasanya harus terus menerus meminta jalan.
Ada colokan, ada usb-nya pula!!

Mbak-mbak di sebelah saya itu adalah warga Kinabalu, yang ingin menghabiskan waktu liburnya di tempat adiknya di London. Awalnya dia mengira saya adalah warga Malaysia (seperti biasanya..), dan mengajak saya bercakap-cakap dalam bahasa Melayu. Setelah sekian lama, dia baru sadar, saya bukan orang Malaysia. Padahal, dari awal saya sudah bilang “saya tak cakap Melayu, Cik.”

Untuk pelayanan, Emirates cukup lumayan. Pramugaranya ramah, makanannya enak. Saya pernah naik Turkish Air. Pelayanannya tak terlalu baik, pramugarinya jutek, makanannya pun tak enak.

Makanannya enak!!

Oya, saat tiba waktu solat, akan ada pengumuman di layar soal posisi kabah. Hal yang (mungkin) tak akan dijumpai di maskapai lain.

PS: Sebelum memilih seat, saya mengintip tip di sini : http://www.seatguru.com/

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!