Gajah dan Rumah Adat
Di Ayuthayya juga terdapat arena untuk naek gajah. Gue ga semangat banget, soalnya di Ragunan juga banyak binatang kayak gitu. Makanya, pas kedua orang Korea itu sibuk foto-foto, gue dkk cuman duduk doang. Si guide sampe bingung dan nanya, kok ga foto-foto. Gue jawab aja “ nggak ah..ini mah tunggangan saya sehari-hari. Di Indonesia mah banyak yang kayak gini.”
Sebelum liat gajah, gue diajak melihat rumah tradisional Thailand. Rumahnya unik, bentuknya panggung dan terbuat dari kayu. Sebenarnya rumah ini terdiri atas lima massa bangunan; satu di tengah, 4 bangunan di sekelilingnya. Bangunan di tengah alias bangunan pusat adalah sebuah pendopo besar yang ditopang 4 tiang. Pendopo ini berfungsi sebagai ruang keluarga sekaligus ruang makan. Di sekeliling bangunan utama itu ada bangunan lain yang terdiri atas bangunan untuk ruang tamu, bangunan untuk kamar-kamar, dan bangunan dapur. Antara bangunan pusat dengan keempat bangunan lainnya dipisahkan oleh selasar tanpa atap.
Secara umum, mirip-mirip sih ama rumah adat Bali Tengah, di mana setiap ruang letakkan terpisah dengan yang lainnya. Bedanya, rumah Bali nempel di tanah, sedangkan rumah khas Thai ini berbentuk rumah panggung.