Cara Membuat Visa Schengen Spanyol
Untuk kesekian kalinya, saya kembali ke Eropa. Kali ini saya membuat visa schengen Spanyol karena memang negara ini adalah negara tujuan utama saya. Saya menghabiskan waktu sekitar 10 hari di sana sebelum bertolak ke Portugal.
Kenapa saya pilih membuat visa schengen Spanyol bukan di negara Eropa lain? Pertama, karena tujuan utama saya adalah Spanyol dan nggak berniat ke negara Eropa lainnya seperti Prancis atau Belanda. Jadi ya emang mesti buat visa schengen ini di Spanyol
Kedua, karena waktu mengajukan visa itu, sepupu saya vaksinnya Sinovac, sedangkan vaksin ini kan tidak diterima negara lain di Eropa kecuali Belanda, Swiss dan Spanyol. Membuat via Belanda sangat tak mungkin karena saya datang dari dari Maroko dan pulang via Madrid. Agak nggak masuk akal kalau saya memaksakan diri ke Belanda dulu.
Ketiga, saya sudah punya visa Spanyol sebelumnya, sehingga saya pikir akan lebih mudah disetujui. Benarkah begitu?
Syarat Visa Schengen Spanyol
Syarat visa schengen Spanyol nggak berbeda dengan visa schengen Belanda atau negara lainnya. Cukup banyak memang syaratnya, jadi lebih baik sediakan waktu seminggu dua minggu sebelum tanggal aplikasi buat siapin semua ini.
Ini syarat visa schengen Spanyol
- Foto ukuran 3×4. Lebih baik foto di tempat yang biasa membuat foto visa jadi ga mesti ulang lagi di BLS. Kalau saya lebih sering membuatnya di Ambassador (di lantai dasar dekat toko buah fresh) atau di jalan Sabang. Kalau di Depok, bisa coba di Cemerlang.
- Formulir, yang mesti diunduh terlebih dahulu di https://idn.blsspainvisa.com/tourist-visa.php dan kemudian di-print dua kali.
- Paspor asli. Di Spanyol ini ada syarat yang beda dari tempat lain, yakni halaman endorsement ga boleh terisi. Pernah kawan saya bermasalah karena halaman endorsement ini terisi buat tambahan nama.
- Paspor lama. Ini ga diminta sebagai syarat, sih, tapi selalu saya sertakan sebagai pertimbangan mereka. Biar mereka lihat riwayat perjalanan saya.
- Fotokopi visa schengen 5 tahun terakhir. Kalau saya, bukan hanya visa negara schegen yang saya sertakan, tapi visa semua negara maju lainnya. Biar haqqul yaqin!
- Fotokopi KTP
- Asuransi perjalanan yang mengcover minimal 30.000 euro. Ketika beli, lihat bagian medis yang di-cover kalau terjadi kecelakaan ya, jangan sampe kurang dari 30.000 euro.
- Bukti tiket pp, hingga balik ke Jakarta. Kalau muter-muter dulu kayak saya, ya mereka minta tiket dari negara terakhir sampe ke Jakarta.
- Bukti tiket/transportasi antarnegara Schengen. Kalau dulu saya bikin reservasi euro rail melalui agen resminya di Indonesia. Ini bukti reservasi resmi, bukan tipu-tipu atau editan, walau saya belum bayar. Nah kali ini, karena saya cuma dari Spanyol ke Portugal balik lagi ke Spanyol, yang saya sertakan adalah bukti bus Alsa. Saya pilih bus ini karena bisa dicancel dan uangnya balik 100 persen.
- Surat referensi dari tempat kerja.
- Surat referensi dari bank. Di BSI, saya mesti bayar 150 ribu buat bikin surat ini.
- Bukti keuangan berupa rekening koran 3 bulan dan tagihan kartu kredit. Berapa yang harus ada di bank? Kalau menurut website-nya sih, minimum seharinya sekitar 96.5 euro. Karena saya di sana 20 hari, saya mesti sedia uang di rekening sekitar 1930 dolar alias sekitar 30 juta.
Lihat Juga: Cara Membuat Visa Azerbaijan
Cara Membuat Visa Schengen Spanyol
Waktu saya bikin visa Spanyol tahun 2016, visa mesti diajukan lewat VFS di Kuningan City. Tapi ternyata, sekarang ini, diajukannya lewat BLS Spain yang ada di Palma One, Rasuna Said.
Gini caranya:
- Buat janji temu di BLS Spain lewat https://idn.blsspainvisa.com/. Waktu itu sih saya agak rebutan, karena emang lagi padaet banget di semua kedutaan.
- Di hari H, datang ke BLS Spain yang ada di lantai 10. Gedungnya sepi dan ga mesti tukar KTP di bawah, jadi saya langsung disuruh naik ke lantai 10.
- Di depan kantor BLS ada satpam yang mengecek nama, paspor, dan janji temu kita. Ga perlu ngasih bukti apa-apa seperti VFS, cukup sebut nama aja.
- Beda dengan VFS yang super ketat, di mana kita nggak boleh bawa tas dan handphone, di BLS santai banget. Ngobrol juga boleh.
- Saat saya sampai, ternyata kosong dan janji temu saya masih setengah jam lagi. Mereka memperbolahkan saya langsung menyerahkan berkas, walau di kemudian hari baru saya sadari kalau saya dikenakan charge untuk itu. Lumayan, 75 ribu untuk charge prime time (penyerahan berkas di waktu yang bebas). Tau gitu mah saya nunggu aja setengah jam di situ.
- Setelah berkas diperiksa, saya bayar biaya visa dengan uang cash. Ya, nggak bisa pake debit atau cc di sini. Harganya 1.254.000 ditambah biaya administrasi 269.400. Plus biaya tambahan berupa SMS kalau visa sudah jadi. Hal lain yang saya sesali karena ternyata nggak ada itu SMS dari mereka. Saya mesti cek sendiri di website-nya. Jadi saran saya, kalau mau hemat 30 ribu, mending ga usah pake SMS.
- Setelah itu, saya diminta untuk biometric dan foto. Naah, ternyata foto di sinilah yang dipakai untuk visa. Duh, hancurlah foto visa spanyol saya. Bayangin, saya ke sini berpanas-panasan naik motor tengah hari bolong. Padahal saya udah bela-belain dandan di foto visa yang saya buat di Ambassador biar ga keliatan kucel.
Waktu pembuatan visa menurut website mereka sekitar 14-30 hari. Tapi dalam waktu 3 hari kerja, visa saya sudah jadi dan saya dapat multiple 5 bulan. Kenapa cuma 5 bulan? Karena paspor saya masa berlakunya cuma sampe segitu.
Address
Unit 1001, Level 10,
Palma One Building Jl H.R. Rasuna Said Kav X-2 no 4
Jakarta Selatan, 12950, Indonesia
Timings
Passport Collection Time: 14:00 to 16:00 hrs (Monday to Friday)
Submission Time: 08:00 to 15:00 hrs (Monday to Friday)
Call Center Time: 08:00 to 12:00 hrs
13:00 to 15:00 hrs (Monday to Friday)
Phone: +62 21 29023407, +62 21 29023408
Email : info.jkt@blshelpline.com, feedback.jkt@blshelpline.com
One Comment
Pingback: