Karena Pakai Jilbab, Jadi Artis Dadakan di Beijing
Ini sebenarnya cerita lama saat pertama kali saya berkunjung ke China, tahun 2012 silam. Namun rasanya, masih pas diceritakan sekarang ini.
Sejarah mencatat, keberadaan agama Islam di China sebenarnya sudah ada sejak zaman pemerintahan Usman bin Affan. Saat itu, China diperintah oleh raja dari Dinasti Tang. Raja Cina yang berkuasa saat itu membolehkan utusan Usman bin Affan menyebarkan ajaran Islam dan kemudian membangun sebuah masjid di Guangzhou yang dikenal dengan nama masjid Huaisheng.
Dari waktu ke waktu, Islam terus berkembang di negeri Tirai Bambu tersebut. Dikutip dari Tirto.Id, hingga saat ini ada 10 etnis minoritas di Cina yang memeluk agama Islam, sebagaian besar dari etnis Hui dan Ugyur. Namun, politik tertutup China yang sempat berlaku di negeri tersebut bertahun-tahun lamanya menutup informasi tentang Islam, terutama bagi warganya sendiri.
Inilah sebabnya, banyak penduduk China, terutama yang bukan berasal dari kota besar, yang tak mengenal apa sebenarnya agama Islam. Kalaupun tahu, mereka belum pernah mengenal atau melihat langsung pemeluk agama Islam. Inilah yang terjadi pada beberapa orang yang saya temui ketika pertama kali saya berkunjung ke negara itu. Alhasil, saya jadi sering diperhatikan banyak orang. Bukan hanya itu, saya kerap diajak foto bareng bak artis yang sedang naik daun.
Diawali oleh seorang anak perempuan sekolah menengah, yang saya dan mama temui saat mengantri karcis di Forbidden Palace.
Gadis yang sedang belajar bahasa Inggris ini kemudian menghampiri kami dan menanyakan apa agama saya dan kenapa saya memakai jilbab. Setelah saya menjelaskan panjang kali lebar (semoga saya jelasinnya bener yaa), dia bilang kalau dia tak pernah tahu soal agama Islam. Itu sebabnya dia takjub melihat kami yang membungkus rapat tubuh kami dari atas sampai bawah.
Gadis ramah ini mengakhiri percakapan kami dengan meminta foto bersama. Tak lama, dia kembali lagi dan bilang kalau Papanya juga mau minta foto bersama. Omaigod….saya diajak foto papah-papah China ganteng!
Hampir di setiap tempat wisata kami diajak berfoto bersama. Bahkan ada ibu-ibu yang mengejar-ngejar kami di tangga di Summer Palace hanya untuk meminta foto bareng. Yang sudah ke Summer Palace pasti tahu, tangga di sana banyaaak dan tinggi. Kebayang kan, usaha si ibu itu hanya untuk foto bareng saya? Boleh dong saya GR..
Di sebuah restoran halal, kami bertemu pasangan yang sedang asyik makan. Ketika kami masuk, mereka langsung menghentikan makannya dan meminta foto bareng. Padahal kan, restorannya ada di daerah muslim…:D
Baca juga: Makanan Halal di Beijing
Ada yang punya pengalaman serupa?
10 Comments
GEVIAN
Hai kak, aku tertarik dgn pengalaman kk pergi ke china. Sbnrnya aku lg ada d kekhawatiran ini. Kebetulan aku dinyatakan lulus d salah satu program d kotaku, nah karna dinyatakan lulus artinya saya harus mengikuti semua program yang akan d adakan mulai dari pelatihan bahasa mandarin selama 3 bulan hingga pergi ke china (dengan sistem saring sekitar 100 org saja).
Nah kekhawatiran saya semakin brtambah dengan orgtua saya yg sangat takut akan negara china krna maraknya kasusus yg terjadi dan sempat heboh bbrp tahun lalu.
Menurut kakak, apakah kk bisa jelaskan plus dan minusnya menggunakan kerudung d negara tersebut sepengalaman kk? Lalu bagaimana caranya beribadah ketika kita sedang berada d jam2 aktivitas (tidak sedang Berada dipenginapan dan lain sebagainya?)
rahma ahmad
Halo kak, ini kakak di kota apa ya?
Sepengetahuan dan sepengalaman saya, kalau di kota besar, mereka lebih toleran terhadap orang berhijab kok karena banyak juga masih menggunakan hijab (walaupun bentuknya seperti scarf)di sana. Apalagi kalau mereka tahu kita turis, lebih dihargai.
Nah kalau soal solat, kalau ada space memungkinkan, solat aja. Tapi jangan di area publik yang keliatan orang banyak ya. Cari spot yang agak sembunyi. Tapi kalau di kota besar macam Beijing, Shanghai, Guangzhou, Xian, banyak masjid yang bisa dipakai.
China ini “memusuhi” warga mereka yang Islam dari suku tertentu karena mereka ga mau nurut dan bekerjasama dengan pemerintah China. Sementara kalau di kota-kota besar, Islamnya keturunan suku (saya lupa namanya) yang mau diatur oleh pemerintah China. Jadi relatif aman.
tika maniez
wah berarti emang bener yach…
pada minta foto sama aq ma…
kirain aq aneh ternyata mereka heran dg jilbab aq…
lumayanlah pada minta foto, sayangnya aq ga foto balik :p
rahma
Hahaha…kapan lagi jadi artis
Anonymous
Aku juga pernah mbak, naik kereta di Foshan city, deket guangzhou, trus kaya diliatin smua, secara mata yg lebar cuma mataku ajah… hahaa
waktu beli baju cheongsam buat oleh oleh, juga diajak foto ama pedagangnya, mungkin disangka spesies langka, hahaaa
Untari travel notes
Kalo sekarang mungkin sudah mulai familiar ya mba. Banyak jilbab traveler jg kesana. Tp pengalaman ini keren abis
rahma
betul, sekarang udah makin terbuka kan mereka. Dan mereka juga banyak jalan-jalan ke luar. Udah pernah ke Cina?
Matius Teguh Nugroho
Haruskah ku pakai jilbab juga biar bisa jadi artis di Beijing? hahaha
rahma
Tapi pake gamis juga yaaaa
Matius Teguh Nugroho
iya siap