Lombok (Day 6) — Kembali ke Bali naik Ferry

Malamnya kami kembali menuju Bali dengan menggunakan ferry. Ferry berangkat dari pelabuhan Lembar, kira-kira 1 jam dari Mataram. Kami sengaja mengambil ferry yang malam agar bisa tidur (baca: biar enggak mabok). Harga ferry 35.000/orang, dan bisa dibeli di loket pintu masuk. Banyak calo yang nawarin tiket, tapi cuekin aja, karena harganya sama juga.
Ferry menuju Padang Bai di Bali ada setiap satu jam sekali. Lama perjalanan kurang lebih 4-5 jam, tergantung kondisi cuaca. Kalau mau tidur, bisa menyewa kamar yang disediakan ABK. Kamarnya bervariasi, tergantung besar ferry-nya. Gue dapet kamar yang bisa diisi 3 orang dengan harga Rp 100.00/kamar. Keluarga yang gue temui di Gili kemaren dapet kamar yang bisa diisi 4 orang, harganya juga Rp 100.000. Selain bisa tidur, di sini juga bisa mandi dan nyuci (kalau sempet), menggunakan fasilitas yang dimiliki para ABK.

Sebenernya, jam 10 kami udah sampai di Lembar. Tapi pak supir yang akan mengambil mobil belom sampai juga. Setelah kapal berangkat, sopir baru datang. Ferry selanjutnya datang jam 11, tapi ternyata ini adalah ferry yang lebih kecil tanpa kamar di dalamnya. Terpaksa kami menunggu ferry selanjutnya datang.

Entah berapa lama ferry ini berjalan dan bagaimana cuaca di laut tadi. Yang jelas gue terbangun ketika ferry udah bersandar di dermaga. Sampai juga kami di Bali!!

Padang Bai

Padang Bai adalah pelabuhan Ferry di Bali. Gue sampai di sana sebelum subuh, sehingga gue dkk memutuskan untuk menunggu hingga matahari nongol. Untung di sana ada sebuah musala yang lumayan besar yang bisa jadi tempat nunggu (dan tempat mandi juga).
Awalnya gue menyarankan untuk tinggal di Candidasa, yang jaraknya hanay 10 menit dari Padang Bai. Tapi ternyata Mbak Nuri, kenalan Fe dan Kc yang akan mengantar kami di Bali, tinggal di daerah Sanur. Karenanya, kami berganti haluan menuju Sanur.
Yang jadi pertanyaan kami adalah, dari Padang Bai ke Sanur naik apa? Sebenernya pas di Lombok gue udah menelpon Perama, salah satu perusahaan yang menyediakan shuttle bus di Bali dan Lombok. Mereka punya loket di Padang Bai, ga jauh dari pintu keluar. Tapi mereka baru buka jam 8 pagi. Alternatif lainnya adalah naik omprengan yang didayakan oleh masyarakat lokal. Omprengan ini tujuannya terminal Batubulan di Denpasar, dengan harga Rp 50.000/orang. Berhubung gue mau ke Sanur, mereka minta tambahan lagi karena menurutnya jaraknya lebih jauh. Untung gue bersikeras ga mau, karena ternyata Sanur itu letaknya sebelum Denpasar. Uhhh…

PS: kalau emang ga dikejar waktu, mending naik Perama aja. Hati lebih tenang…:p

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!