Cegah Demam Berdarah dengan 3M Plus Vaksin DBD

Di tahun 2021 silam, saya dikejutkan dengan berita bahwa anak sulung salah seorang rekan sejawat meninggal karena Demam Berdarah Dengue (DBD). Padahal anak yang baru saja masuk PAUD ini sangat pintar dan menjadi tumpuan limpahan kasih sayang semua orang.

Ya, sejak muncul pertama kali di Indonesia tahun 1986, Demam Berdarah Dengue menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, di tahun 2022 tercatat ada 143.266 kasus DBD dengan kematian sebesar 1.237 jiwa. Sementara hingga minggu ke-33 tahun 2023, tercatat sudah ada 57.884 kasus DBD, dengan angka kematian berjumlah 422 jiwa.

Dan Kota Bekasi serta Bogor, yang tak jauh dari Jakarta, ternyata salah satu dari 5 kota dengan kasus DBD tertinggi di Indonesia tahun 2023 ini.

Cerita sedih tentang kematian anggota keluarga akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini juga dituturkan oleh TIka Bisono, selebrita Indonesia yang juga seorang psikolog. Tika menceritakan soal kematian Janika  Ramdanti Putri, putri keduanya, akibat DBD akut yang dideritanya di tahun 2007.

Tika mengaku kepergian putrinya ini membuat ia seakan ‘kecolongan’ sehingga kemudian ia giat mengkampanyekan gerakan untuk melawan demam berdarah ini. Salah satunya lewat kampanye “Ayo 3MPlus Vaksin DBD” yang diluncurkan Rabu, 27 September 2023, di Jakarta.

Talkshow dalam Peluncuran Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD

Meningkat Pesat di Musim Panas

Kasus DBD memang mesti diwaspadai. Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI) yang datang mewakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa di musim panas, kasus DBD cenderung meningkat pesat. Ditambah lagi dengan El Nino yang membuat suhu di Indonesia semakin panas.

Mengapa? Nah, saat musim panas, nyamuk masuk pada periode puncak musim bertelur. Suhu musim panas yang hangat membuat siklus hidup nyamuk jadi lebih cepat.

“Ada penelitian bahwa nyamuk Aedes aegypti semakin ganas kalau dia berada di suhu yang panas. Frekuensi dia menggigit akan meningkat 3-5 kali lipat pada saat suhu meningkat. Proses menjadi nyamuk dewasa juga semakin cepat. Kalau di suhu normal ia butuh waktu 13 hari, sekarang hanya 6-7 hari,” tutur Maxi.

Cegah dengan 3M Plus

Sumber: https://rsisurabaya.com/

Salah satu cara yang harus dilakukan untuk mencegah Aedes aegypti merajalela adalah dengan melakukan 3M Plus.

  1. Menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.
  2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.
  3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang) yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Sementara PLUS adalah bentuk upaya pencegahan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk jika di rumah ada kolam.
  • Menggunakan obat anti nyamuk, namun tentu saja harus diperhatikan sirkulasi udaranya.
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
  • Membersihkan lingkungan secara berkala karena DBD merupakan penyakit lingkungan. Dan nyamuk Aedes aegypti bisa terbang hingga 100 meter.
  • Memeriksa tempat-tempat penampungan air.
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.
  • Memberikan larvasida (abate) pada penampungan air yang susah dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, sehingga tidak ada air menggenang.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk, misalnya Lavender, Serai, Geranium, dsb.

Vaksin, Cara Plus Cegah Demam Berdarah

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah terjangkit DBD adalah dengan melakukan vaksin DBD, sembari melakukan 3MPlus.

“Kalau berbicara DBD kan ada 2 agen yang terlibat, nyamuk dan manusia. Nyamuknya kita berantas dengan 3M Plus, sementara manusianya dilindungi dengan Vaksin DBD,” tukas Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komunitas Dengue Indonesia.

Vaksin demam berdarah ini berisi virus Dengue hidup yang dilemahkan. Virus DBD terbagi menjadi empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Nah, vaksin ini dapat melindungi tubuh dari keempat jenis virus ini, dan mencegah terjadinya penyakit demam berdarah yang parah dan menyebabkan kematian, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Memang, di negara atau wilayah dengan penularan infeksi dengue yang tinggi, anak-anak cenderung paling banyak terkena dampaknya, walaupun paparan pada usia dewasa muda saat ini juga meningkat. Kalau kita intip data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 143.000 kasus demam berdarah yang tercatat sepanjang tahun 2022, 39% nya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun.  

Nah, dengan upaya vaksin yang disertai dengan konsultasi dokter ini, diharapkan anak-anak dan orang-orang di usia produktif ini terhindari dari penyakit demam berdarah, sehingga tetap bisa beraktivitas dengan produktif.

Bisa untuk Usia 6-45 Tahun

Vaksin demam berdarah yang ada di Indonesia saat ini bisa diberikan pada rentang usia 6 hingga 45 tahun. Penderita komorbid dan autoimun yang terkendali pun bisa mendapatkannya, namun tentunya dengan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

“Semua orang sehat bisa menerima vaksin demam berdarah ini, namun tentu saja harus dalam kondisi yang sehat dan tidak alergi vaksin. Penderita komorbid, misalnya diabetes, asal diabetesnya terkontrol boleh menerima vaksin ini. Tapi tentunya harus konsultasi dengan dokternya terlebih dahulu,” tukas Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). 

Sukamto juga mengatakan bahwa orang yang sedang minum obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, seperti imunosupresan misalnya, dan orang-orang dengan kondisi daya tahan tubuh yang secara genetik memang lemah sebaiknya tidak menerima vaksin. Selain itu, vaksin dengue juga tidak dapat digunakan untuk Ibu hamil atau menyusui.

Saat ini vaksin demam berdarah ini sudah ada di berbagai fasilitas kesehatan negeri maupun swasta. Dan saat ini Kemenkes RI tengah mengkaji mengenai realisasi vaksinisasi DBD dan kemungkinan bakal jadi program nasional pada 2025 mendatang. 

Semoga saja, dengan dengan 3MPlus Vaksin DBD ini, DBD bisa dicegah dan angka kematian akibat DBD di Indonesia bisa semakin berkurang ya. 

C-ANPROM/ID/QDE/0228 | Oct 2023

8 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!