Visa oh Visa….
Buat orang Indonesia, seperti lo dan gue, urusan visa emang bikin ribet. Banyak cerita tentang gagalnya perjalanan karena visanya ditolak. Berdasarkan cerita orang-orang, negara yang paling susah ngeluarin visa adalah Amerika, diikuti Australia, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya (visa Schengen).
Sebenernya, apa yg bisa membuat visa ditolak? Hanya orang kedutaan dan Tuhanlah yang tahu. (hehehe…). Abis kadang-kadang, syarat udah lengkap, tapi tetep aja ditolak. Untung sih selama ini gue termasuk orang yang beruntung, visa selalu di-approve walau mepet.
Gue pernah nanya ama guide waktu gue ke Sydney, perihal visa ini. Dan dari hasil perbincangan ini, ada beberapa poin yang menurut gue penting buat kita semua:
1. Ga usah nyari dana nomplok
Setiap negara selalu mengajukan syarat ada sejumlah uang di rekening. Jumlahnya bermacem-macem, ada yang bisa mencapai puluhan juta. Nah, banyak yang akhirnya minjem duit buat memenuhi quota ini. Jadi di rekeningnya ada dana puluhan juta secara tiba-tiba.
Menurut si guide, yang kayak gini kemungkinan ditolak, walaupun secara syarat dia udah memenuhi. Sebenernya, yang diliat bukan jumlah total rekeningnya, tapi kondisi rutin keuangan kita. Maksudnya, mereka akan liat apa bener setiap bulan kita menabung (atau nerima gaji). Kalau setiap bulan menabung dengan pasti, itu menandakan kita bekerja, dan cukup uang selama liburan.
2. Bikin Mereka Yakin
Menurut guide gue, hal penting lainnya adalah bagaimana meyakinkan mereka kalau kita beneran mo liburan, bukan kerja. Nah, caranya bisa macem2. Bisa dengan menunjukkan semua bukingan hotel, tiket, dan itenerary di sana.
Bisa juga pake cara mbak2 yang gue baca di milis Indobackpacker. Dia mengkopi semua surat ijin, surat permintaan cuti, imel ke bosnya soal dia pengen cuti buat liburan. Dan, dia dapet visa ke Aussie walaupun tanpa bukti rekening.
0 Comments
Anonymous
Nah kalo yg bukan pegawai kantoran? :((
Mohammad Isa Gautama
Bukan gitu maksud saya. Saya sudah skarang sudah berada di LN, sedang studi. gak lama lagi mau ngejemput keluarga. Nah, beasisswa saya gak mengcover biaya dependant, termasuk juga deposit, tidak dikover Jumlahnya kan sangat besar. Mau tidak mau harus ada dana yang mencukupi. Kalau hanya mengandalkan gaji, jujur saya tidak kuat. Istri juga tidak kerja. Jalan satu2nya tentu nyari pinjaman/dana nomplok. Saya pikir ini tidak diharamkan, kan?
rahma
Nggak juga Mas. Yang penting ada keterangan dari kantor, dan keliatan kali tiap bulan ada pemasukan rutin. Temen2 saya banyak yang PNS juga kok..
Mohammad Isa Gautama
Wah, kalo PNS kayak saya tentunya mesti nyari dana nomplok dong? Ada saran, mbak? Thanks