Mengarungi Selat Bosporus Yang Cantik
Selat Bosporus adalah selat yang memisahkan Turki Eropa dengan Turki Asia. Dari peta yang gue liat, selat yang lebarnya lebih kecil dari sungai Mahakam ini ternyata menghubungkan laut Marmara dengan laut Hitam.
Dari dulu hingga sekarang, selat ini menjadi urat nadinya Istanbul. Semua istana dibangun dengan view menghadap selat ini. Pun dengan perumahan elit dan hotel-hotel mahal, pun dibangun menghadap selat yang jadi kebanggaan warga Istanbul ini.
Selat ini juga begitu terkenalnya di Turki sampai-sampai ada pameo yang mengatakan “ kalau kau berteriak di tengah selat bosporus, itu artinya kau berteriak dari benua asia ke benua eropa.”
Banyak banget kegiatan yang bisa dilakukan di sini. Orang lokal umumnya menggunakan selat ini sebagai tempat nongkrong atau tempat mancing. Turis-turis bule yang pengen item memanfaatkan selat ini untuk berenang-renang (di tengah hari bolong, bo). Turis yang punya waktu lama di Istanbul biasanya turun ke pinggiran selat Bosporus tuk menikmati ikan bakar atau sekadar kongkow-kongkow di kafe yang bertebaran di sana. Turis yang waktunya mepet macam gue hanya punya satu pilihan, yakni mengarungi selat ini dengan menggunakan kapal.
Tapi ternyata, mengarungi selat ini ternyata sungguh mengasyikkan. Selat Bosporus memang cantik. Sepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan oleh berbagai macam bangunan memesona. Selain itu, bakal ditemui berbagai kapal pesiar dari yang kecil sampe yang gede banget macam star cruise.
Untuk mengarungi selat ini, gue menggunakan kapal feri bertingkat dua. Kapal feri ini bisa ditemui di beberapa titik pelabuhan. Pelabuhan yang paling rame adalah pelabuhan Eminou,yang berada persis di seberang Spice Bazaar. Sayangnya, geu nggak tahu berapa harga tur ini karena gue tinggal terima jadi.
Keluarga gue memilih duduk di dalam, di lantai 2, dekat jendela. Gue tadinya ikut duduk di situ, tapi akhirnya gue memutuskan untuk pergi ke geladak kapal, karena lebih mengasyikkan.
Begitu kapal meninggalkan pelabuhan, langsung tersaji pemandangan menakjubkan: Topkapi Palace dari kejauhan. Begitu Topkapi menjaduh dari mata, pemandangan indah lain berupa deretan villa dan bangunan-bangunan cantik siap menghadiang.
Nggak lama kemudian, gue melewati Dolmahbace Palace, istana raja setelah dia keluar dari Topkapi. Sayang gue nggak sempet berkunjung ke sana. Pastinya indah sih, soalnya dari jauh aja keliatan cakep banget.
Selewat dari jembatan bosporus, gue melihat sebuah benteng kokoh yang dikenal dengan nama Fortress of Europe. Konon, benteng ini dibangun hanya 4,5 bulan, dan berfungsi untuk menangkis serangan dari bangsa Asia.
Sebenernya tur ini masih panjang, berlangsung sampai 6 jam. Tapi ternyata tur gue cuma berakhir sampai pelabuhan kedua.