Panduan Lengkap Umrah Mandiri (Part 1)

Umrah mandiri tanpa travel. Emang bisa, ya?

Begitu yang banyak ditanyakan kawan-kawan saya ketika saya mem-posting soal umrah mandiri ini di Instragram. Jawabannya bisa banget, tapiiii dengan beberapa syarat. Menurut versi saya, tentunya.

Memang, lumayan banyak kontroversi soal umrah mandiri ini, apalagi akhir-akhir ini di beranda IG saya berseliweran berita tentang larangan umrah mandiri ini. Faktanya, nih, enggak ada larangan resmi soal umrah mandiri untuk diri sendiri atau keluarga. Yang dilarang pemerintah itu adalah umrah mandiri yang dikomersilkan dan bukan menggunakan travel resmi yang punya izin PPIU. Macam open trip perseorangan gitu lah..

Yaa, pemerintah pastinya punya alasan mengeluarkan aturan ini. Mereka, kan, takut kalau ikutan travel non resmi, jamaah bisa tertipu dan terlantar. Yang resmi aja bisa tertipu terlantar, kok, apalagi yang ngga resmi, kan?

Jadi, semua bisa umrah mandiri? Jawabnya (lagi-lagi menurut saya yaa) tidak.

Yang cocok untuk melakukan umrah mandiri adalah orang-orang yang sudah pernah umrah sebelumnya, karena umrah ini bukan hanya sekadar perjalanan biasa; ada unsur ibadah di dalamnya yang kalau salah, umrahnya nggak sah. Paling tidak kalau sudah pernah umrah, ada bayangan bagaimana di sana.

Kalaupun belum pernah, ada baiknya pergi bersama teman yang sudah pernah umrah dalam waktu 5 tahun belakangan. Di rombongan saya misalnya, hanya 4 orang yang belum pernah umrah. Tujuh orang lainnya sudah pernah, bahkan satu kawan saya baru saja umrah di Agustus tahun lalu.

Kalaupun tak ada temannya, setidaknya kalian sudah terbiasa merencanakan perjalanan sendiri ke luar negeri. Di sana, tinggal cari mutowif untuk membimbing ibadah. Karena kalau belum pernah merencanakan perjalanan mandiri, apalagi belum pernah ke luar negeri, akan susah beradaptasinya dan merencanakan ini itu.

Step by Step Umrah Mandiri

  1. Cari penerbangan
  2. Booking hotel.
  3. Buat visa.
  4. Cari Mutowif kalau dirasa perlu
  5. Cari transportasi di dalam kota dan antarkota
  6. Belajar tata cara umrah
  7. Banyak berdoa

Cari Penerbangan untuk Umrah Mandiri

Untuk umrah, pilihlah penerbangan yang mendarat di Jeddah atau Madinah supaya lebih mudah. Ada berbagai maskapai yang terbang ke Jeddah dan Madinah, tapi yang paling sering promo adalah maskapai Saudi Airline milik Pemerintah Saudi. Maskapai ini akan mendarat langsung di Jeddah atau Madinah, tanpa transit. Penerbangan lain yang bisa dicoba adalah Airasia dari Kuala Lumpur dan Scoot dari Singapura. Keduanya maskapai LCC yang sering memberi harga promo.

Di umrah kemarin, saya dapat harga super murah, yakni 5,1 juta pp naik pesawat Saudi Airline. Gimana caranya saya dapat?

Nah, trik mencari tiket penerbangan murah bisa dilihat di Instagram saya ini ya, atau pantengin aja IGS saya karena saya (kalau lagi rajin) sering unggah tiket-tiket promo.

Cara Booking Hotel untuk Umrah Mandiri

Hotel bisa dibooking lewat OTA (Online Travel Agent) seperti Booking.com, Traveloka, Agoda, dan sebagainya. Namun biasanya, di Ramadhan, kebanyakan hotel sudah penuh di-booking oleh travel sehingga sulit didapat. Yang tersisa adalah hotel-hotel yang letaknya jauh ataupun hotel yang ada di Ring 1 yang harganya lumayan mahal.

Yang mesti diingat Mekkah ini konturnya berbukit, jadi ada beberapa area (misalnya Ajyad) yang letakknya di atas dan mesti menanjak. Jadi jangan lupa, sebelum booking, baca dulu review orang-orang dan cek di google map.

Gimana dengan Madinah? Madinah konturnya rata, jadi relatif enak jalan ke mana-mana.

Oya, sebaiknya pilih pembayaran di awal, jangan pembayaran di hotel, untuk mencegah risiko bookingan dibatalkan sepihak oleh pihak hotel. Banyak kasus hotel membatalkan bookingan yang dianggap belum dibayar dan kemudian diberikan kepada orang lain yang bisa membayar lebih mahal.

Ibis Makkah, tempat kami menginap

Setelah booking, ada baiknya melakukan konfirmasi ulang ke pihak hotel melalui email atau telepon yang ada.

Pilihan lain yang lebih murah adalah membooking apartemen (atau DAR dalam bahasa Arab). Sayangnya, apartemen ini tidak ada di OTA sehingga harus membooking lewat agen. Dan ya, risikonya adalah tertipu, seperti yang sempat kami alami.

Oya, di Mekkah, kami menginap di hotel Ibis, sementara di Madinah kami menginap di DAR di daerah Mamsya Quba (Quba Front)

Cerita Soal Tertipu Bisa Dibaca di Sini: Cerita Umrah Mandiri: Lari-Lari Mengejar Bus

Apply Visa untuk Umrah

Umrah, pastinya perlu visa. Kalau selama ini saya umrah tinggal terima beres, kali ini saya mesti googling dan tanya sana sini soal visa ini. Ternyata, ada 3 jenis visa yang saat ini bisa digunakan untuk umrah.

1. Visa Umrah

Ini adalah visa yang diterbitkan muasasah dan bisa kita beli lewat agen travel di Indonesia. Harganya sekitar 145-155 USD, dan bisa lebih mahal ketika Ramadhan. Sebenarnya, visa ini harusnya dikeluarkan untuk jamaah yang pergi lewat travel itu, tapi seringkali travel menjualnya ke orang yang mereka kenal.

Visa ini berlaku untuk 90 hari sejak diterbitkan dan single entry; yang artinya kalau udah keluar dari Saudi, enggak bisa pakai visa ini lagi.

2. Visa Turis.

Contoh visa. Sumber: saudi-arabia-evisa.com

Ini adalah visa resmi yang dikeluarkan pemerintah Saudi, yang peruntukannya bukan hanya buat muslim. Saudi kan lagi gencar banget mempromosikan pariwisata mereka buat mem-back up hasil minyak mereka, makanya mereka membuat visa ini. Kabar baiknya, buat muslim, visa turis ini bisa juga dipakai untuk umrah.

Visa turis ini bisa di-apply lewat 3 cara. Yang pertama lewat VFS Tasheer di Epicentrum, Jakarta. Prosesnya mirip dengan pengajuan visa schengen atau negara-negara lain, dengan beberapa syarat seperti bukti tiket pesawat, bukti keuangan, bukti pekerjaan, bukti penginapan, dan sebagainya. Tapi, yang bikin dia jadi ribet adalah dokumen ini harus di-apostile (disahkan oleh Kemenhumham untuk penggunaan dokumen di luat negeri), dan proses apostile ini berbayar.

Harganya lumayan. Menurut pengalaman kawan saya, ia mesti membayar total 5 juta rupiah untuk mendapatkan visa multiple, karena apostile dan biaya notaris.

Kedua, e-visa online lewat situs KSA Visa ini. Prosesnya gampang, nggak sampai 10 menit dan harganya hanya 100 USD saja. Tapi syarat utamanya lumayan berat; kalian harus memiliki visa schengen atau USA aktif dan sudah pernah dipakai. Kalau visanya baru dibuat, ya enggak akan bisa dipakai. Enaknya, selain gampang dan cepat, visa ini multiple dan berlaku satu tahun.

Ketiga, VOA alias Visa On Arrival. Sama seperti e-visa, untuk mengajukan ini kalian harus punya visa schengen atau USA aktif. Pengajuannya dilakukan saat tiba di bandara Jeddah. Kalau saya sih, mending bikin yang e-visa aja. Biar tenaang.

3. Visa Transit

Visa ini hanya bisa diajukan oleh penumpang Saudi Airline yang transit di Jeddah. Misalnya nih, penumpang Saudi Airline tujuan Turki, Eropa, atau Amerika. Visa ini gratis dan belaku hingga 96 jam alias 4 hari. Caranya, tinggal masuk ke manage my booking dan secara otomatis akan ada pilihan untuk apply visa.

Nah, berhubung visa Schengen saya sudah habis masa berlakunya dan saya nggak transit, mau nggak mau saya hanya bisa apply visa umrah lewat agen. Saya membuatnya sebulan sebelum keberangkatan dan jadi seminggu setelahnya. Tapi mohon maaf, saya nggak bisa kasih nomer agennya di sini karena ia hanya mau mengeluarkan visa untuk orang-orang yang dikenalnya.

Baca Juga: Biaya Umrah Mandiri

Cari Mutowif (Pembimbing Ibadah)

Mutowif ini adalah orang yang akan membimbing prosesi umroh kita. Mutowif ini perlu nggak perlu. Bagi yang sudah terbiasa umrah dah paham tata caranya, sebenarnya nggak perlu lagi Mutowif.

Saat umrah kemarin, kami memutuskan untuk memakai mutowif di umrah pertama karena ada beberapa orang yang baru pertama kali umrah. Di umroh selanjutnya (umrah ke-2 dan ke-3), kami memutuskan untuk bergerak sendiri.

Ini daftar mutowif yang saya dapatkan dari salah satu grup WA.

  1. Andi Fakhry 0821 2214 1220 gercep bantuan lulusan cairo
  2. Dhika 08381224937
  3. Arfat +966565998479 / +966565998479 lulusan umul quro mekah
  4. Usta tholab 083129526670 (jgn lupa req tausiah malam2 di haram)
  5. Ust hakim +62 822-8387-3709 ( mekkah )
  6. Ust ahmad +966 50 174 0642 ( medinah )
  7. Ust revi Mutofif 081265300818
  8. Ust.zainal arifin malang +62 859-6431-3570
  9. Ustad Zein : 085779405961
  10. Ustad Riyad +20 127 747 0988 (ini mutowif dari rekan saya, tapi dia tiba-tiba nggak bisa dan diganti mahasiswa AlAzhar, yang menurut saya kurang OK)

Harga mutowif ini sekitar 250 SAR per kali bimbingan. Yang perlu diperhatikan saat nego dengan mutowif ini adalah pastikan apakah kalian cuma minta dibimbing ibadah umroh (dari mulai masuk masjid hingga tahalul) atau ambil miqot dan ziarah juga. Biar jelas semuanya.

Bersambung di Panduan Lengkap Umrah Mandiri (Part 2) – Jilbabbackpacker

24 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!