19 Jam di Bandara Muscat, Ngapain Aja?

Gara-gara diare, saya mesti ngendon di Muscat Airport selama transit 19 jam. Yaa, sembilan belas jam.

Di penerbangan pulang saya ke Jakarta, saya kembali harus transit 19 jam di Muscat. Awalnya saya niat jalan-jalan lagi di sana, mengunjungi spot yang belum sempat saya eksplor sebelumnya. Saya malah sudah bikin janji temu dengan salah satu kawan couchsurfing saya.

Tapi nasib berkata lain. Gara-gara banyak makan yang terlalu asam di Uzbek dan Turki, perut saya berontak.

Saya diare.

Alhasil, sampai di airport, saya mesti masuk ke medical centre. Diperiksa sebentar, dan kemudian diberi obat dan teh pahit. Oya, klinik yang saya datangi ini ada di area transit dan untuk menggunakan fasilitas ini, saya mesti menunjukkan boarding pass.

img_20190623_111953.jpg
Airport Clinic

Karena perut terus terusan mules, ditambah lagi suhu di luar berkisar 45 derajat, akhirnya saya memutuskan ngendon saja di bandara. Dan menghabiskan waktu 19 jam di sana.

Baca Juga: Transit 19 Jam di Muscat: Menikmati STPC dari Oman Air

Bandara ini kecil banget. Dalam sejam, saya udah khatam keliling semua ruangan. Ga seperti Changi yang punya banyak tempat menyenangkan saat transit. Di sini cuma ada 3 gate, A, B dan C. Plus 3 duty free, 1 supermarket (WH), dan 3 restoran.

Lalu apa saja yang saya lakukan untuk membunuh kebosanan selama transit 19 jam di Muscat Airport?

1. Ngecharge hape

Ada beberapa spot charge yang ada di sini. Lokasinya dekat dengan pusat informasi dan foodcourt.

MCT_Airport_3-984x554.jpg
Di tempat duduk seperti ini biasanya ada soket charger. Sumber foto: skytrax

2. Makan

Hanya ada 3 restoran di Muscat Airport yakni McD, KFC, dan Salad Stop (lupa nama lengkapnya). Saking lamanya saya di sana, saya makan tiga kali. Pertama di McD, makan burger tipis seharga 0.85 riyal. Kedua, beli teh pahit di salad stop seharga 0.7 riyal. Ketiga, makan chicken rice di KFC seharga 2.6 riyal. Yang terakhir ini menurut saya adalah pilihan terbaik karena nasinya enak banget dan lumayan banyaak. Ayamnya juga dua potong sehingga bisa untuk dua kali makan. 

Sambil makan bisa sekalian numpang ngaso. Pilih bangku yang enak buat duduk. Saya selalu pilih yang dekat McD karena bangkunya enak dan bisa liat pemandangan ke landasan. Saking berkali-kalinya saya makan, mas-mas cleaning service sampe hapal tempat favorit saya dan langsung ngasih tau  saya kalau tempat itu kosong.

Kalau mau minum air putih aja, di bandara ada water tap gratis. Tapi ga ada air panasnya yaa

3. Tidur

Saya tidur dua kali. Di musala dekat gate A dan di lounge gratis. Ada beberapa lounge gratis di sini, baik itu di gate A maupun B. Tapi mesti rebutan yaaa, kebanyakan dengan orang India.

IMG_20190624_010608.jpg
Salah satu lounge di Gate A

4. Browsing

Free WiFi di Muscat Airport bisa diaktifkan dengan dua cara. Yang pertama, dengan men-scan paspor di mesin, lalu dari mesin itu akan keluar kertas yang berisi yang berisi username dan password. Cara mendapatkan password WiFI yang kedua adalah adalah dengan mendaftarkan nomer telepon. Nanti akan ada sms verifikasi yang berisi password yang harus dimasukkan.

 

Baca Juga: Transit 19 Jam di Muscat: Al Qaboos dan Hadiah Tiga Buah Buku

6 Comments

  • Matius Teguh Nugroho

    Yaduh, kira-kira kenapa kok bisa diare kak? Sakit saat traveling memang nggak enak banget. Aku pernah asma pas di Phuket dan harus jalan kaki naik turun.

    Jadi bandara Muscat ini modern tapi fasilitasnya masih dikit banget ya, tempat makan aja cuma 3. Kalah sama bandara Bandung 😀

    • rahma

      Pas di uzbek makan sesuatu yang asem, dan udah sempet ga enak itu perut. Lanjut di turki ketemu lagi asem2. Jadilah perutnya ga tahan.

      • Vicky Laurentina

        Memang kalau terlalu banyak makan masakan asam, itu menimbulkan asam yang berlebihan di dalam usus. Ususnya menganggap asam berlebihan ini sebagai tanda bahaya, sehingga ususnya berusaha melindungi tubuh dengan menciptakan reaksi diare.

        Akhirnya, diarenya sembuh berapa hari kemudian, Mbak?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!