Mbak Arry, pemilik blog www.iniarry.com menceritakan pengalamannya mencicipi makanan halal di salah satu restoran di Singapura.
Untuk orang yang pertama kali ke Singapura seperti kami, urusan nyari tempat makan halal di Singapura ternyata jadi masalah tersendiri. Informasi tentang tempat makan halal di Singapura memang bertebaran di internet. Asal nggak males browsing, gampang banget dapat infonya. Tapi berhubung ke sananya memang bukan untuk tujuan wisata kuliner, jadi nyari tempat makannya ya seketemunya aja. Dan pengalaman kami memang tidak mudah nyari resto halal yang seketemunya aja di negara ini. Walhasil, 2 dari 4 kali waktu makan kami di sana akhirnya kudu rela menyantap burgernya McD. Hihi.
Tapi tetep asik kok makan McD di negeri orang, soalnya emang beda rasanya dengan burger McD di Indonesia, jadi kami sih tetep menganggap itu sebagai petualangan kuliner juga.Untungnya semua anggota keluarga kecil kami ini nggak ada yang rewel soal makanan, dan nggak harus makan nasi juga. Dari sebelum berangkat ke Singapura kami sudah bersepakat, jika resto halal yang dicari tidak ketemu, maka carilah McD terdekat 😀 (menurut info dari situs resmi Mc Donald’s Singapore, McD di seantero Singapura sudah bersertifikat halal). Dan beneran kejadian dong, di hari pertama setelah kami mendarat di bandara Changi, di area dekat stasiun MRT Bugis kami kebingungan nyari lokasi resto yang ada di daftar resto halal yang saya siapkan dari rumah. Perut keroncongan itu kan sulit diajak kompromi, tapi lagi liburan dilarang manyun, yes? Jadi setelah beberapa saat menyusuri area di sekitar Bugis Junction dan nggak ketemu sama si resto, akhirnya jurus backup plan pun dipakai : cari McD terdekat! Dan melipirlah kami ke McD Bugis Junction 😀
Makan McD kedua adalah saat kami ke Singapore Science Centre. Di tempat wisata begini mah lebih sedikit lagi pilihannya. Dilihat-lihat cuma ada 3 resto dan 2 diantaranya saya tidak tahu kehalalannya, sementara yang 1 lagi itu McD. Yowessss……daripada kelaparan ya mending melipir masuk McD lagi aja deh 😀
Untungnya di Singapura kami menginap di daerah Bugis, yang mana daerah itu terkenal sebagai area muslim. Tidak sulit mencari resto halal di sini. Kami menginap di Hotel Nuve yang terletak di Jalan Pinang. Resto halal dekat situ yang recommended ada Hj.Maimunah Restaurant & Catering dan Zam Zam Restaurant. Berhubung yang pertama kali ketemu itu Zam Zam Restaurant, jadi kami coba deh ke situ. Jaraknya dekat sekali dengan Hotel Nuve, hanya sekitar 100 meteran saja.
![]() |
Suasana di Zam Zam Restaurant di sore hari. Meja dan kursi di bagian depan resto pun sampai penuh. Oma-oma pun rupanya senang nongkrong di resto ini 😀 |
Di Zam Zam Restaurant ini yang terkenal adalah menu nasi biryani dan murtabaknya. Waktu itu kami ke situ sore hari, sekalian mau jalan ke Gardens By The Bay. Mau makan di tempat, masih belum lapar karena belum jamnya makan malam. Akhirnya kami beli bungkus deer murtabak untuk bekal ke Gardens By The Bay. Kalau varian murtabak lain ada 5-6 tingkatan harga (harga berbeda berdasarkan ukurannya), khusus deer murtabak ini hanya ada 2 ukuran saja. Harganya SGD 10 untuk yang small size dan SGD 20 untuk yang ukuran large.
![]() |
Daftar harganya dipasang di dinding dekat kasir |
Malamnya saat pulang menuju hotel dari Gardens By The Bay, saya minta untuk lewat Zam Zam Restaurant, siapa tau masih buka. Eh ternyata masih buka, padahal sudah hampir pk.22.00 (ternyata jam bukanya memang sampai pk.23.00). Saya penasaran dengan air katira yang sekilas saya lihat tadi sore waktu lagi bayar di kasir. Untungnya minuman ini masih ada. Waktu saya tanya ibu kasir, katanya air katira ini terbuat dari susu lembu. Rasanya manis, enak diminum dalam keadaan dingin. Harganya SGD 2 perbotol, dan kalau beli 3 botol harganya SGD 5. Dari hasil nanya ke Eyang Google, minuman air katira ini banyak dihidangkan di Johor Bahru, Malaysia, saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Asal minuman ini ada yang bilang dari Singapura, ada juga yang bilang aslinya dari India Selatan. Dinamakan air katira karena salahsatu bahan pembuatnya adalah buah katira.
![]() |
Air katira, terbuat dari susu lembu. Ada semacam biji selasih di dalamnya. Entah memang selasih atau itu yang disebut buah katira ya. |
![]() |
Resto ini memfasilitasi orang-orang yang ingin memberikan donasi makanan |
Keesokan harinya, saat mau cari sarapan (di Hotel Nuve tidak disediakan sarapan) kami memutuskan untuk makan di Zam Zam Restaurant lagi. Kami suka banget dengan murtabaknya, dan ingin coba varian lain selain yang deer. Pagi itu kami bertiga pesan menu murtabak semua, cuma isiannya aja yang beda-beda. Kami pesan murtabak isi daging sapi, ayam, dan kambing. Rasanya? Semuanya enak! Dagingnya nggak pelit, bertaburan di mana-mana. Harga murtabak selain yang deer berkisar antara SGD 5-17 tergantung ukurannya. Untuk minumannya kami pesan teh tarik seharga SGD 1.2 pergelas. Menu lainnya yang direkomendasikan di resto ini adalah nasi biryani yang terdiri dari beberapa varian, harganya berkisar antara SGD 6 s/d SGD 12 perporsi. Kami yang biasanya kalau masuk resto akan pesan menu beda-beda biar bisa icip-icip, di sini kompak milih murtabak semua. Padahal kata teman saya, nasi biryaninya juga enak. Tapi kami nggak ada yang pesan itu, saking kesengsemnya sama si murtabak. Hahaha.
![]() |
Dagingnya nggak pelit, merata tersebar di seluruh permukaan murtabak. Yummmmyyy…! |
![]() |
Yang punya saya dan si Bocah itu murtabak ukuran terkecil, pas keluar ternyata gede juga porsinya 😀 |
Lokasi Zam Zam Restaurant adalah di North Bridge Rd, di seberang Masjid Sultan, yang merupakan salahsatu masjid bernilai historis tinggi di Singapura. Kalau kata Om Wiki(pedia), Masjid Sultan ini dibangun pada tahun 1824 oleh Sultan Hussain Shah, dan merupakan masjid pertama yang dibangun di negara republik ini. Stasiun MRT terdekat dari Zam Zam Restaurant adalah stasiun Bugis, jaraknya sekitar 400 m.
![]() |
Stasiun MRT Bugis. Stasiunnya ada di bawah bangunan ini. |
Dua kali datang ke Zam Zam Restaurant di dua waktu yang berbeda (pagi dan sore), saya lihat resto ini selalu ramai oleh pengunjung. Buat kami sendiri, rasa murtabaknya sungguh istimewa. Kapan-kapan jika ke Singapura lagi, saya pasti akan memasukkan kunjungan ke resto ini ke dalam itinerary perjalanan kami.
– arry –
Website : zamzamsingapore.com
Operating hours : 7AM – 11PM everyday
Tulisan dan foto di artikel ini dicopas dari blog http://www.iniarry.com/2017/08/resto-halal-di-bugis-singapura.html. Dengan seizin yang punya tentunya.
wah bugis street yak mbak, saya mah belom kesampaean main ke Singapura. semoga tahun depan bisa kesampean lah ya.. aamin
LikeLike
Aamiiin….ayo semangat nabung!
LikeLike
Pertama kali ke singapura ama host dibawa jg nih ke resto zam2.. pdhl udh jam 9 mlm lewat klo gak salah.. masih aja rame nih resto.. tp emg enak sih.. daging dan karinya nampol bangetss..
LikeLike
Gue paling suka nasi biryaninya. Mantapp!!
LikeLike
Wah mbak Rahma suka jalan2 ya. Salam kenal mbak, saya dri Blitar Vera 😁😊 minta follback ya mbak hehe
LikeLike
Halo Vera, salam kenal juga
Kapan-kapan kalo aku ke Bilat, kita ketemuan yaa..
LikeLike
Iya mbak insyAllah kita ktmu ya mbak. Nikmatin Blitar yang sederhana saja 😊
LikeLike
Mantap masih muda udah jalan jalan ke luar negeri, semoga saya bisa ikuti jejaknya mbak e, sebab selama ini saya hanya berkutat di Wisata Bromo Malang saja hehehe…
LikeLike
Terima kasiih
LikeLike
met sore. mau tanya .
wisata ke kota di KL, yg nyaman untuk batita dibawah 3 thn, gimana? ipoh atau selangor atau johor. untuk 3 hari utk 2 kota saja.
trims
LikeLike
Saya belum pernah ke Ipoh, Johor atau Selangor mbak….Maaf ga bisa ngebantu ;))
LikeLike
Noted mba. Aq rencana juli insyaallah. Kalo nginep di bugis mampir ah kesini. Pengen cobain murtabaknya. Btw pedes ga mba
LikeLike
Nggak…aku juga ga doyan pedes kok 😀
LikeLike