Backpacking (Wisata) ke Tianjin-beijing-Hangzhou dan Shanghai

Tadinya gue ga pede pergi ke China tanpa tur, karena gue ga bisa bahasa Cina sama sekali. Tapi ternyata, dengan bekal (baca-baca, cari info sana sini) gue berhasil ke Tianjin, Beijing, Shanghai, dan Hangzhou hanya dengan dana sekitar 3 jutaan. Malahan, gue perginya bawa nyokap dan tante. 

Juni kemarin, gue backpackingan ke daerah Cina Utara, yakni Tianjin, Beijing, Shanghai dan Hangzhou. Tujuan utama gue sebenernya ke Beijing, ngeliat Forbidden City dan Great Wall. Tapi berhubung saat itu gue naik Airasia dan belum ada tujuan langsung ke Beijing, akhirnya gue mampir dulu ke Tianjin, baru dari situ melanjutkan perjalanan ke Beijing menggunakan kereta.

Nah, dari Beijing, gue meneruskan ke satu lagi, yakni Shanghai. Kenapa gue pilih Shanghai? Pertama, karena dia juga ikonnya China, jadi wajib ke sana. Kedua, Shanghai menawarkan sensasi wisata yang berbeda dengan Beijing. Beijing, kan identik dengan sejarah dan budaya. Di Shanghai ini, yang ditawarkan adalah wisata ala kota. Jadi gue pikir, setelah menghabiskan waktu lama melihat sejarah, bolehlah rileks sejenak dengan wisata kota. Selain itu, gue pilih Shanghai karena gampang ditempuh lewat jalur darat dengan menggunakan kereta.

Selepas Shanghai, gue berwisata ke Hangzhou. Banyak orang yang mungkin belum mendengar kota yang nggak terlalu jauh dengan Shanghai ini. Awalnya gue juga gitu. Gue ke sini hanya karena Airasia yang gue tumpangi untuk pulang, terbang dari sini. Ternyata, kota kecil ini punya wisata danau yang keren abis. Dan ternyata lagi, danau ini terkenal karena legenda siluman ular putih.

Jadi, rute gue saat itu adalah Jakarta-KL-Tianjin-Beijing-Shanghai-Hangzhou-KL-Jakarta, dengan total biaya hanya 3JUTAAAN. Hehehe…ga mahal kan?

Jangan pikir, karena biaya murah itu, gue hidup ngegembel banget. FYI aja, gue perginya bareng nyokap dan tante, jadi mau ga mau harus rada nyaman, walaupun gue tetep berusaha seirit mungkin. Ke mana-mana tetep naik kendaraan umum, ga ada yang pake tur sama sekali. Antarkota ditempuh dengan menggunakan kereta. Hanya, untuk penginapan, gue rada milih yang lumayan, tapi tetep dengan harga terjangkau banget.

TIANJIN
Gue hanya sehari di Tianjin, tapi cukup terpesona dengan kota industri ini. Selain punya ancient cultural street, tianjin juga punya tianjin eye, bianglala raksasa yang ada di tengah jembatan. Tapi yang paling keren adalah kawasan five avenue dan italian style. Di kedua kawasan ini, kita bisa melihat bangunan-bangunan lama bergaya Eropa. Berasa bukan di China!

Tianjin juga punya Hai Hei River, sungai utama yang jernih banget. Saking jernihnya, banyak yang berenang di sini!
 
BEIJING
Dari Tianjin, gue menuju Beijing dengan menggunakan kereta. Makan waktu cuma 30 menit. (lebih cepet daripada ke Bogor :D). Keretanya cukup murah (RMB 58= Rp 87.000) , enak, bersih, nyaman, dan tepat waktu banget.

Di Beijing ini, gue mengunjungi situs-situs bersejarah macam Forbiden City, Summer Palace, Tiananmen Square, Temple of Heaven. Juga dateng ke bangunan-bangunan baru seperti Bird Nest Stadium, itu loh stadium bekas olimpiade yang bentuknya seperti sangkar burung. Juga dateng ke Ice Cube, yang keren banget kalau malem. 

Beijing juga punya banyak tempat belanja. Ada dua pedestrian street yang terkenal banget yakni Wangfujing Street dan Qiananmen Street. Di wangfujing ini ada hutong (lorong) yang isinya makanan-makanan aneh kayak kalajengking, kecoa, dsb. Hiii.. Tapi wangfujing ini populer banget karena juga banyak tempat belanja, departemen store, toko oleh-oleh, restoran, hotel, dan deket dengan pusat kota.
Sementara Qiananmen Street isinya toko-toko kecil (tapi mereknya terkenal). Yang paling asik, di sini ada trem. Suasananya juga dibuat romantis dan konon mirip dengan suasana China tempo dulu.

Ada pula tempat belanja lainnya seperti Ya Show dan Silk Market. Kalau di dua tempat ini, belanjanya harus sadis-sadisan dan ngotot-ngototan ama penjaganya, karena mereka ngasih harga yang ga kira-kira dan sok-sok marah kalau kita nawar. Tapi intinya mah, cuek ajaaa..

Great Wall
So pasti gue juga mengunjungi Great Wall alias tembok Cina (secara ini tujuan utama gue). Ada banyak pintu masuk menuju Great Wall, tapi yang terjangkau dari Beijing ada dua: Badaling dan Muntianyu. 

Nah, berhubung pengen yang paling deket, gue pilih Badaling. Awalnya gue pengen ikut tur aja, biar gampang. Tapi, setelah gue baca-baca, semua tur ga langsung pergi ke Badaling, tapi ke jade factory dulu (baca: disuru beli jade), ming tomb (yang katanya ga enak), dan makan siang. Gue ga mau belanja, dan ga mau makan siangnya karena ga halal. Kalau gue pake tur yang makannya halal, mahal banget. Akhirnya gue (setelah berunding dengan nyokap dan tante) gue mutusin naik bus umum aja ke sana. Ternyata mudah dan murah! Cukup 24 RMB (Rp 36.000) aja buat PP,  plus 45 RMB ongkos masuk ke great wall. Bayangin kalau mesti pake tur, minimal keluar sekitar 20 dolar (Rp 200 rebu).

Angkutan di Beijing
Naik apa gue selama di sana? Gue naik angkutan umum (subway dan bus), bukan pake tur lokal apalagi tur dari Jakarta. Awalnya gue ragu sih, takut nyasar karena penduduk sana nggak bisa bahasa Inggris. Tapi ternyata mudah kok, asal bawa pengetahuan yang cukup dari sini. Angkutannya juga nyaman, aman, dan tepat waktu. Lebih bagus daripada angkutan di Jakarta malah.

SHANGHAI
Dari Beijing, gue bertolak ke Shangai menggunakan kereta super cepat. Jarak Beijing Shanghai kurang lebih 1500 km (kata mamah hampir sama dengan jarak Anyer-Panarukan), tapi bisa ditempuh dengan waktu cuma 5 jam saja sodara-sodara.

Emang sih, harga tiketnya rada mahal, yakni sekitar RMB 500 (sekitar 750 rb), tapi sebenernya ada alternatif lain yang lebih murah namun waktu tempuhnya lebih lama (sekitar 10-11 jam). Karena gue mengejar kecepatan, dan mikirin nyokap gue, gue milih kereta cepat ini.

Ada apa sih di Shanghai? Ada banyak wisata kota, terutama di sekitar sungainya. Wisata utamanya adalah The Bund, yakni tepian sungai, tempat melihat pemandangan malam di seberang danau. Mirip dengan kalau kita lihat pemandangan di tepi Singapore River atau di Hongkong.

Selain The Bund, Shanghai juga punya Pearl Tower dan Jin Mao Tower. Di lantai teratas kedua gedung ini, dapat dilihat pemandangan seluruh kota Shanghai. Tapi berhubung mahal, gue ga naik ke kedua tempat ini.

Selain wisata sungainya, Shanghai punya kawasan menarik yang namanya Xiantiandi. Di kawasan yang ditata mirip dengan Old Shanghai ini banyak banget cafe menarik, street performance, dan toko-toko.

Ada pula Yuyuan Garden, taman sekaligus tempat belanja yang oke punya. Dan ada Nanjing Road, tempat belanja yang terkenal banget di dunia. Panjangnya 55 km! Saking panjangnya, disediain kereta mini buat jelajah tempat ini.

Naik apa selama gue di sana? Gue memadukan antara naik subway dan naik shanghai sightseeing bus (RMB 30).

HANGZHOU
Awalnya gue ga tau, apa sih Hanghzhou ini. Gue ke sini karena airasia yang gue naiki terbang dari sini. Tapi ternyata, Hangzhou ini kota yang cantiiiik, adem, dan tenang banget. Berlama-lama di tempat ini bikin hati dan pikiran tenang deh.

Wisata utamanya adalah West Lake, danau cantik yang terkenal dengan legenda ular putih. Di sekeliling westlake ini ada macem-macem wisata seperti Broken Bridge (tempat si ular putih ketemu kekasihnya), Leifeng Pagoda (tempat ular putih dikurung). Ada pula musical fountain, air mancur yang bergerak seirama musik. Beda dengan yang lainnya, air mancurnya ini adanya di danau.

Hangzhou ini juga terkenal sebagai tempat penghasil teh hijau dan obat-obatan. Kalau cari keduanya, ada di Qinghefan Street. Tempat ini keren, karena selain ada banyak toko obat, ada tukang makanan, penyanyi dan pelukis jalanan. Oke banget!

Naik apa di sana? Paling oke keliling dengan sepeda, yang bisa disewa di beberapa tempat publik di tepi danau. Atau naik bus, seperti yang saya lakukan. Kalau kuat, jalan kaki ke mana-mana juga oke, karena tempatnya nggak terlalu luas dan adeeem..

Tertarik ke sana?

Info lengkap soal Tianjin, Beijing, Shanghai dan Hangzhou bisa dibaca di buku saya terbitan Bentang Pustaka yang judulnya 3 JUTAAN KELILING CHINA UTARA. Terbit BULAN JANUARI 2013. Selain ada info lengkap tentang tempat wisata (cara menuju ke sana, tiket masuk, waktu buka, dsb), ada pula peta subway, transportasi dalam kota, jadwal kereta, cara baca tiket. Dan ada pula contoh itenerary yang dilengkapi bahasa Mandarin.

YANG SUSAH MENEMUKAN BUKU INI DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU, BISA BELI VIA ONLINE KE BUKUKITA.NET ATAU RAKUTEN.CO.ID. 

51 Comments

  • Aci Mizaky

    halo mbak, saya ada rencana ke China, itu ok juga ya Itinerarynya. buku nya bisa beli online ga mbak? saya pengen ke Great Wall dan Hangzhou sih, karena saya fans Bai Su Zhen (Siluman Ular putih). jadi pengen banget ke sana.. haha.. buku nya bisa bli online ke mbak?

  • Cia Han

    Mbak Rahma mau nanya donk.. Westlake Hostel yg ada di Hangzhou, itu klo untuk kamar Dormitory ada kamar mandi di dalam ga ya? Soalnya liat di website ga jelas..

    Thaks sharing pengalamannya..sangat membantu

  • rahma

    bisa banget…Mamah dan tanteku bawa koper lumayan gede. Di ujung gerbong ada tempat naruh koper. Tapi usahain naiknya paling duluan, supaya ga keabisan tempat

  • Anonymous

    Misi mba rahma itu naik kereta cepatnya dari beijing ke shanghai bawa koper gede2 gpp kan ya pas naikn keretanya?
    makasiih sebrlumnyaa

  • rahma

    Kalo soal sesak napas, ga tahu kebenarannya. Tapi memang bulan Juli itu adalah bulan terpanas dan terlembap. Ga enak pula pemandangannya, (katanya) karena panas, kokoh2 cuma pake kaos singlet yang basah keringet. 😀

  • Erli Erawati

    Mba Rahma, saya ada rencana ke China awal juli, tapi teman saya yg kuliah di sana menyarankan jgn kesana sekitar bulan itu krn sedang musim panas, bisa sesak napas, krn hawanya lembab dan gk ada udara, benar begitu mba?

  • rahma

    halo…maaf ya baru sempet buka. semoga nggak telat jawabnya.
    lebih baik beli satu hari sblmnya, jadi nggak buru2 dan nggak mepet. jadwalnya lmyn banyak, ada dari pagi hingga malam.

    dari hangzhou ke shanghai jg naik kereta, bisa pp krn cmn butuh 1 jam perjalanan. dari stasiun ke danau bisa naik taksi atau bus K7.

  • Anonymous

    hi mba,,minta info'a ya..sy berangkat ke beijing tgl 5 juli stay 3 mlm lanjut shanghai.kalo untuk beli tiket kereta cepat ke shanghai bs beli satu hari sebelum'a atw pas mau berangkat? jam brp ya kereta'a? satu lg pertanyaan kl ke hangzhou dari shanghai naik kereta ya..kita bs pulang pergi atw hrs nginep? dari stasiun kereta ke danau siluman ular putih itu jauh gak n naik apa? thx a lot 4 ur help..best regards

  • rahma

    Agustus sampe awal September biasanya di dearah Beijing masih musim panas. Kalo musim panas gini, cuacanya panas bgt dan sering tiba2 hujan. Menjelang akhir september biasanya cuacanya ok, udsh mau masuk musim gugur, jadi ga terlalu panas. Tapi ini biasanya lho, sekarang cuaca sering aneh. jadi baiknya, sblm pergi cek lagi di iinternet suhu di sana.

    met jalan2..

  • Utt Sianturi

    Hi mbak Rahma,

    Tertarik banget baca-baca blog nya mbak Rahma. Karena memang saya ada rencana mau menjelajahi ke negara China di akhir bulan Agustus atau akhir September 2013 ini bersama teman. Kami ingin menjelajahi Kota Hongkong, Shanghai, Beijing, dan kota-kota/daerah wisata di sekitarnya. Tujuan utama kami ke Tembok China di Beijing dan ingin menikmati Kota Shanghai juga.

    Yang saya tanyakan, bagaimana cuaca diantara bulan Agustus dan September?? Karena, yang namanya liburan saya gak mau salah bawa kostum dan gak mau terlalu banyak bawa yang ribet-ribet yang bisa menuhin koper, misalnya celana jeans yang sangat amat berat, baju-baju T-shirt, atau sepatu apa yang cocok atau sandal apa yang pantas dipakai di bulan Agustus dan September??

    Mohon penjelasannya untuk cuaca di China pada bulan Agustus dan September.

    Kalau mbak Rahma tidak berkeberatan, mohon penjelasannya dikirimkan melalui alamat email saya ke sautsianturi@consumer-loans.net

    Terima kasih.

    Salam kenal,
    Utt Sianturi

  • rahma

    Halo Gebry,
    ceritanya menarik banget. Bener, Hangzhou tenang dan damai ..cocok banget buat yang suka keindahan alam. Thanks for sharing yaa..

  • gebry adzani

    huaaa I really miss China, I had internship in Hangzhou for almost 6 weeks, Hangzhou beneran bgssss tapi dinginnya beda bgt pdhl suhunya sm kyk Shanghai (pas winter waktu itu), aku pernah cycling 2 jam ke west lake yg dkt Pagoda nya dan itu namanya Hefang street mbak, ada salah satu rumah teh tradisional disana punya cabang di jkt aku lupa sih namanya hehe. dan after finished internship aku nyusul tmn aku yg internshipnya di Shanghai, kebetulan hostelnya dkt nanjing east road jd main ke the bund mulu trs beli oleh2 di yuyuan garden eh lagi nawar2 kaget ada yg ngmg Bahasa, taunya org Malaysia-China dan dikasih gratisan 😀 sempet ke Lujiazui jg sm ring bridge. trs lanjut ke Beijing, tapi ga se excited di Shanghai, org2nya kurang ramah dan nginep di hostel Qianmen, makannya mie punya org Islam mulu, tapi aku ga ke Summer palace, dan jg ga sempet ke yashow market pdhl recommended bgt ya, jadinya belanja di dpn badaling aja 🙁 karna foggy trs dan our last day was heavy snow, pas jg hari terakhir itu ke great wall dan nyaris ga jd karna jalan ke badaling ada es tapi yeaaay finally bus nya ada yg mau jalan hehe btw aku dr shanghai ke beijing ambil yg 11 jam itu keretanya. trs dr beijing ke HK and it took 22 hour, guess what? kita dpt stand up tiket 🙁 tapi pas tengah mlm pada bnyk turun, jd bs tdr deeeh. stayed about 3 days in HK where our flight to go home. hehe maaf jd sharing gini mbak, I just miss China and see your blog, really wanna go back 🙁 btw salam kenal ya mbak 😀

  • rahma

    Setau saya, dari Shenzen ke Hangzhou nggak ada kereta bullet train (kereta cepat). Yang ada hanya kereta biasa yang waktunya lebih dari 12 jam. Saranku, naik pesawat aja dari hongkong ke Shanghai, baru lanjut ke Hangzhou.

  • Wendy

    Halo mbak rahma salam kenal, saya sudah beli buku karangan mbak januari kmrn isi-nya sangat lengkap dan cocok ϐůα† panduan ƴƍ мά̲υ͡ ƙ‎​ę china recomended. Ohya saya ůϑα beli tiket air asia ƙ‎​ę hongkong bln okt nanti, rencana мά̲υ͡ lanjut ƙ‎​ę hangzhou, shanghai lalu beijing.. Ƴƍ ingin saya tanyakan ƙ‎​αℓø ϑari shenzhen мά̲υ͡ ƙ‎​ę hangzhou enaknya naik αƿα ƴα? Soalnya ƍα αϑα kereta kode “G” & “D” ƴƍ sangat cepat.. Αpa αϑα ide mgk hrs transit ƙ‎​ę kota mana dulu? Tq

  • rahma

    Lebih murah menggunakan nomer lokal. Saya beli nomer lokal di dekat stasiun Tianjin, sebelum bertolak ke Beijing. Harganya sekitar 15 Yuan, dan saya isi 100 Yuan. Sempet iseng nanya di toko handphone di Beijing, di sana ada perdana tapi harganya mahal (kalau nggak salah sekitar 250 yuan, belum ada isinya).
    Tapi saran saya, buat jaga2 kalau nggak ketemu tempat jual perdana lokal, isi pulsa yang cukup banyak dari sini. Nomer indo (saya pakai simpati) sudah bekerjasama dengan nomer lokal.

  • rahma

    Di Shanghai bisa coba Utels Youth Hostel di Wuning Road. Di Beijing bisa ke Citytell Inn. Di Hangzhou coba di Westlake Hostel

    Selamat jalan-jalan

  • Anonymous

    hai mba.. sy mau nanya, kalau di beijing dan shanghai, untuk bisa menggunakan handphone, mesti pakai nomor lokal atau bisa dari nomer indo? makasih sebelumnya

  • rahma

    Saya belum pernah naik cathay dan SQ. Malaysia air dan garuda hampir sama walaupun masih bagusan garuda. Kalau SQ, menurut temen2 saya yang sering naik ini, oke banget karena dia sekarang maskapai nomer satu dunia.

    Kereta cepat yang 5 jam ya maksudnya? (karena ada banyak jenis kereta). Kalau pakai yang ini saran saya beli ketika sampai di beijing aja, karena kereta ini peminatnya ga sebanyak kereta lainnya. Mereka ga bisa dipesen online, biasanya pesen via hotel atau agen, tapi harganya bisa beda 20-30 dolar.

  • 10.agustus

    Menurut mbak diantara cathay, garuda, sq, malaysia air yg paling enak buat ke beijing apa ya. Soalnya harganya mirip2. Trus kereta cepat dr beijing ke shanghai bs dipesen dr jkt ga? Kalobs dmn ya sy mesennya?

  • rahma

    Harga pastinya aku ga tau, karena nggak beli kaos waktu di Shanghai. Tapi tetep, tawar semurah-murahnya. Buat belanja murah di Shanghai, coba ke Yuyuan Garden. Harganya emang sedikit lebih mahal dari di Beijing, tapi tetep lebih murah dibanding toko-toko sovenir di Nanjing Road.

    Selamat belanja, jangan kalap ya..

  • rahma

    Banyak banget yang bisa dibeli di Beijing, dan harganya murah. Coba cari di Wangfujing atau di Ya Show. Tapi tawar sesadis-sadisnya ya karena mereka ngasih harga gila2an. Tawar 1/10 dari harga yang dikasih.

    Kalau barang elektronik, kebanyakan merek China. Tapi beli di mananya, sana kurang paham.

  • rahma

    Halo Mbak, maaf baru bales.
    Di Beijing bisa coba hotel CityTell Inn, deket banget dengan Wangfujing dan Forbiden City. Kalau di Shanghai bisa di Utels International.

    Met jalan2

  • blaque

    Mbak, saya akan berangkat ke beijing tgl 2 April ini… kira2 oleh2 apa yg mudah dibawa, unik dan juga murah meriah ehehhe….. btw barang elektronik apa yg harganya lebih murah di indo dan ga akan bnyak masalah bwa masuk ke indo? thx

  • Ibu Kurniawan

    Mbak , sy & suami rencana ke China bln OKT 13 ( 5-6 hari ). Merhubung nggak “terlalu muda” lagi, juga nggak ngerti bhs China, mk rencana ikut tour disana. Route pesawat sy : JKT – Beijing, baliknya dari Shanghai – JKT. Utk berhemat, rencana mau ambil tour tanpa hotel. Ada hotel yg mbak rekomendasikan ? Hemat , 3* , asal bersih & lokasi strategis. Trims

  • rahma

    3 Jutaan ini hanya biaya keliling China selama 9 hari (all-in). Bisa lebih murah lagi kalau kamu punya temen lokal yang bisa diinapi karena biaya penginapan lumayan.

    Untuk tiket, waktu itu saya dapet promo. Harganya sekitar 2,9 juta (pp). Sekarang ini banyak maskapai murah yang ke China, misalnya Airasia, Flyscoot, Jetstar. Sering2 aja buka web mereka, langganan newsletternya, biar tau kalau ada promo. Bisa jadi, harganya lebih murah dari yang saya beli.

    Semangat menabung!

  • Anonymous

    mba, saya rencananya 2 atau 1 tahun lagi pgn backpackeran sendiri ke china (sengaja ngambil waktu lama buat ngumpulin duit), masalahnya ini perjalanan pertama saya ke luar negeri, emang ada temen sih orang lokal disana.
    yg pgn saya tanyain itu bener tiket pp jakarta-china cuma 3 jutaan? apa gmana sih?

  • Vika

    Hi Mba Rahma 🙂 Salam kenal yaaa. Pas bener nemu blog nya Mba di saat planning China trip saya. Kebetulan rute-nya mirip2 (seputaran Beijing, Shanghai, Hangzhou) n juga pergi sama nyokap. Lagi nunggu bukunya Mba dianterin nih dr online bookstore. (^_^)
    -VK

  • rahma

    Iya betul banget. Malah saya di sana sering pakai bahasa Tarzan. Atau yang lebih unik, pernah saya pake bahasa Inggris, mereka jawabnya bahasa Cina. Meskipun saya nggak ngerti bahasa CIna, dan mereka nggak ngerti bahasa Inggris, tapi anehnya kami sama-sama paham apa maksud satu sama lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!