Lombok (day 5) — Menyusuri Lombok Selatan

Hari terakhir di Lombok kami gunakan untuk menyusuri bagian Selatan Lombok. Yang pertama dikunjungi adalah Desa Sade, desa adat Lombok yang masih dipertahankan sampai sekarang. Bangunannya masih asli, dan beberapa rumah lantai dan dindingnya masih dibangun dari kotoran sapi. Yaik..

Di desa Sade ini, hampir seluruh rumahnya menjajakan kain khas mereka. Kalau mau beli, tawarlah setega mungkin, karena mereka ngasih penawaran yang gila. Katanya nih, makin dalem letak itu rumah, harganya makin murah. Kata mereka sih, kain itu hasil tenunan mereka sendiri. Tapi sepertinya engga bener, karena ternyata kain yang sama dijual juga oleh pedagang kaki lima di Pantai Kuta, dengan harga separohnya!

Desa Sade ini terletak di jalan menuju Pantai Kuta. Jadi setelah itu, kami menuju Pantai Kuta yang kini udah berganti nama menjadi Pantai Mandalika (biar ga sama namanya dengan di Bali). Pantai ini ternyata baguuus banget. Pasirnya putih, lautnya biru. Kebanyakan yang dateng ke sini adalah warga lokal, walaupun ada beberapa bule yang berjemur dan berselancar.

Tujuan selanjutnya adalah Tanjung Aan, yang terletak satu garis dengan pantai Kuta. Tanjung Aan ini sama bagusnya dengan Kuta, tapi uniknya pasir di sini butirannya besar, mirip dengan merica. Gue tadinya udah ngumpulin buat dibawa pulang, tapi di tengah jalan gue buang karena ga muat di ransel gue.

Dari situ, sebenernya kami ingin mengunjungi Tanjung Ringgit. Tapi kata guide yang kebetulan kami temui di warung makan, tempat itu enggak terlalu bagus. Dia menyarankan kami ke pantai ??, yang konon ombaknya mirip dengan ombak di Hawai. Saran lainnya adalah mengunjungi air terjun Kelambu Snokel. Karena bosen ngeliat pantai, akhirnya kami mengunjungi sarannya yang terakhir. Sebenernya gue ga suka ama air terjun sih, karena sampai sekarang belum menemukan di mana letak indahnya air terjun. Tapi berhubung Fean nampaknya pengen banget ke sana (tiap hari nanya tentang air terjun), kami memutuskan untuk ke sana aja.

Ternyata oh ternyata, air terjun ini jauuuuh banget. Setelah nyasar sana-sini, akhirnya kami sampai juga di air terjun yang pertama. Menurut gue, air terjun ini sama aja ama air terjun lainnya. Tapi menurut Fean, yang doyan banget ama air terjun, air terjunnya bagus banget. Kalo kata si guide sih, yang lebih bagus itu air terjun yang di atasnya lagi. Tapi…untuk menuju ke sana, harus naik sekitar 5 km lagi. Oh…jelas-jelas gue menolak. Ditambah lagi, saat itu habis hujan sehingga jalannya licin.

Oya, selain pantai ?? , si guide juga menceritakan tentang Gili Nanggu, sebuah pulau yang ada di dekat pelabuhan Lembar (area Lombok Barat). Katanya, tempat ini ga kalah indahnya dengan Trawangan, dan masih sepi…

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!