Cari temen jalan? Ini Syaratnya

Nyambung dan punya selera humor yang baik – Nah, ini paling penting. Bayangin aja kalo seminggu lebih jalan sama orang yang nggak nyambung. Aih, bete deh! Akan asik banget kalau selalu ada topik untuk diobrolin dan nyambung, bisa hanya sekedar ngomongin orang lain sampe tentang politik luar negeri. Bisa mentertawakan hal yang sama-sama dianggap lucu, termasuk bisa mentertawakan kesialan atau ketololan diri.

Positif – Kalo dikit-dikit mengeluh dan komplen, asli kenegatifannya bikin males! Dia harus tahu how to enjoy life dan bersyukur.

AdventurousBerani mencoba hal-hal baru, tidak fanatik terhadap sesuatu. Nggak takut ditinggal sendirian. Kalo terpaksa, nggak masalah buang air besar di alam terbuka.

Banyak akal – Kalau ada hal yang terjadi di luar dugaan, dia cepat berpikir dan bertindak untuk mendapatkan solusi. Tidak gampang panik, apalagi mewek.

Street smart – Artinya tau cara membawa dan menjaga diri. Dia harus percaya diri, atau paling tidak tampak seperti percaya diri sehingga nggak gampang ditipu. Nggak kegatelan atau kepolosan. Tahu kapan harus nyuekin dan kapan harus menghadapi orang yang tidak dikenal. Sopan tapi tegas.

Saling membantu dan nggak itung-itungan – Kalo lagi butuh bantuan, dia bersedia membantu, begitu juga sebaliknya. Harus menjadi teamwork yang baik. Mau berbagi, sesederhana seperti meminjamkan sisir. Soal duit asik-asik aja untuk patungan dan tidak berantem soal perbedaan sen doang.

Jujur – Dalam artian tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan kepada teman. Barang apapun aman, nggak diembat.

Nggak maksa – Kalo lagi pengen leyeh-leyeh tapi dia pengen manjat tebing, sok atuh jalan sendiri, bukannya maksa harus ikut juga. Intinya, dia tidak memaksakan kehendaknya. Lagipula, kemana-mana tidak harus selalu bersama kan?

Nggak lenjeh – Dia bukan orang yang dikit-dikit kecapekan, keberatan, kepanasan, kedinginan, dll. Dia nggak takut matahari, nggak takut item, nggak takut kulitnya rusak.

Punya pendapat – Jangan iya-iya aja, atau malah nggak setuju semua. Dia harus ikut berkontribusi terhadap pembuatan keputusan atau memberikan ide.

Budget yang sama besar – Punya duit lebih banyak atau kurang belum tentu asik. Banyak duit kecenderungannya jalan borju, maunya makan dan tidur di hotel yang nyaman (baca: mahal), padahal kita disuruh patungan juga. Kurang duit malah nyusahin karena ntar malah pinjam duit, padahal duit kita juga terbatas. Kalo ada sih nggak apa-apa minjemin dia, tapi kalo karena minjemin tapi kita semua jadi sengsara kan males. Kecuali dia banyak duit tapi dia mau bayarin mah hayo aja! Gue pernah mengalami ini. Temen satu perjalanan gue tuh duitnya banyak, gajinya gede. Bukannya untung, gue malah rugi. Kemana-mana maunya naek taksi, makannya di restoran mahal. Rugi de…

(diambil dari blognya Trinity)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!