Berebutan Masuk Raudah
Di dalam masjid Nabawi, ada satu tempat yang istajab, tempat di mana do’a akan dikabulkan Allah: RAUDHAH. Raudah adalah area antara rumah Nabi dengan Masjid Nabawi. Sekarang, area ini adanya di tengah-tengah masjid. Di sini terdapat makam Nabi Muhammad SAW, makam Abu Bakar dan makam Umar bin Khattab.
Karena raudah adanya di area laki-laki, cewe nggak bisa seenaknya ke sana. Ada jam-jam tertentu raudhah ini dibuka untuk cewe, yakni jam 7-10, jam 3-4, dan jam 22.00-24.00.
Sungguh penuh perjuangan untuk masuk dan shalat di sini. Apalagi, Raudhah ini luasnya nggak lebih dari 300 m2 (dikurangin makam jadi palingan Cuma 100 m2). Jadi, harus desak-desakan dengan banyak orang. Sebenernya, yang dianjurkan dilakukan di sini hanya berdo’a dan shalat. Tapi para jamaah dari Iran selalu melakukan hal berlebihan. Ada yang meratap, ada yang menciumi dinding Raudhah, ada pula yang duduk berlama-lama di sana dan enggan beranjak dari sana.
Kadang, mereka datang ke masjid Nabawi bukan untuk shalat, tapi hanya untuk masuk ke Raudhah. Ini yang menyebabkan banyak banget jamaah Iran yang ada di Raudhah. Kalau mereka orang-orang yang gampang diatur sih gapapa, tapi mereka itu kan beringas, suka mendorong, dan nggak peduli dengan orang lain. Banyak cerita tentang jamaah negara lain yang diinjak ataupun ditendang ketika sedang shalat di Raudhah.
Nah, supaya kejadian buruk nggak terulang, para askar menerapkan aturan baru: masuk ke raudhah berdasarkan negara. Sebelum pintu raudhah dibuka, para jamaah diminta berkumpul sesuai negara masing-masing. Indonesia selalu digabung dengan Malaysia, dan kadang-kadang dengan Turki, sebab ketiga negara ini dinilai paling lemah (dari segi fisik) dan lebih mudah diatur. Coba bayangkan kalau ketiga bangsa ini digabung dengan jamaah Iran, wah bisa keinjek-injek tuh.
Walaupun udah diatur per negara, tetap aja jamaah Iran suka menerobos masuk ke raudhah. Bahkan ada yang nekat merobek pagar pembatas. Masya Allah..susa banget diaturnya sih bangsa itu. Pantesan perang mulu..