Naik Bus Termalam di KL

Kalau lihat foto-foto orang, petronas itu keren banget difoto waktu malem. Jadi, gue dan temen gue bela-belain balik ke sana lagi malem-malem. Belagak kayak fotografer professional banget deh, pake bawa-bawa tripod pula (yg gue beli di Singapur kemaren).

Niatnya, selepas moto petronas, gue mo jalan-jalan lagi. Tapi ternyata, saking semangatnya moto, gue baru bergerak dari petronas jam 12 kurang dikit. Walah, dua cewe jalan sendirian tengah malam pula. Untung KL relative lebih aman daripada Jakarta, jadi gue berani-berani aja. (cat: waktu gue pergi ini tahun 2006, lom ada razia-razia yang dilakukan petugas imigrasi Malaysia).

Berhubung udah malem, gue males kalo mesti jalan kaki lagi. Jadi, dari KLCC gue naik bus pertama yang lewat, karena berpikir semua bus yang lewat situ pasti akan menuju bukit bintang. Haha..ternyata gue salah naek bus. Untung aja bus-nya nggak bergerak terlalu jauh, dan akhirnya balik lagi ke KLCC. Nggak lama kemudian, ada bus bernomer 106, yang udah pasti lewat bukit bintang. Untung banget, karena ternyata itu bus terakhir yang beroperasi (bus beroperasi sampe jam 12 malem aja). Ufff…

Bus di sini bagus, bersih dan besar. Kalo ga salah, namanya Rapid KL. Rutenya cukup bervariasi, yang ditandai dengan warna. Ada warna merah, biru dan hijau. Warna merah mesti bayar RM2, biru RM2 juga, dan hijau RM1 (waktu itu yah..) untuk seharian penuh. Jadi ga perlu bayar lagi walaupun naek bis berkali-kali, asal tiketnya disimpen dengan baik.
Gue baru tahu hal ini dari supir bus merah, padahal sebelumnya gue da naik bus juga dan dan bayar RM2. Uh, rugi dong gue..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!